Tausiyah Jum'at : SAH Ingatkan Hukum Tabur Tuai Dalam Kehidupan, Jangan Zalim, Aniaya dan Semena-mena

Reporter: Faizarman |

Editor: Muhammad Akta |

Kamis , 04 Jul 2024 - 21:06

Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jambi Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM mendapatkan kunjungan dari Gubernur Jambi Al Haris usai melaksanakan ibadah haji. --

Inilah hukum tabur-tuai yang ratusan tahun telah ada dalam tradisi masyarakat kita. (*)

tausiyah jum'at : sah ingatkan hukum tabur tuai dalam kehidupan, jangan zalim, aniaya dan semena-mena                            jambi, jambiekspres.co- ketua dpd partai gerindra provinsi jambi dr. ir. h. a.r. sutan adil hendra, mm mengingatkan hukum tabur tuai dalam kehidupan, jangan berbuat zalim, aniaya dan semena - mena.
hal ini disampaikan anggota dpr ri saat memberi tausiyah malam jumat (4/6) kemarin. 
dalam hal ini sah mengutip satu ayat al quran yang menyatakan bahwa jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri.
baca juga: ketika sah bicara diversifikasi pangan di provinsi jambi
baca juga:pondasi cegah stunting, sah dorong pemanfaatan bahan pangan lokal
dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.
“siapa yang menabur, maka dia akan menuai. jangan pernah kita zalim dengan sesama, aniaya dan semena - mena akan peran dan kedudukan yang kita miliki," ungkap sang bapak beasiswa jambi tersebut kepada jambiekspres.co.
dalam hal ini sah menerangkan menabur adalah proses awal menyebarkan benih tanaman sebelum menjadi bibit. kemudian, hanya bibit terbaiklah yang akan siap ditanam di ladang.
baca juga:sah instruksikan kader jaga kekompakan dan soliditas jelang pilkada 2024
baca juga:tausiyah jumat, sah ingatkan tujuan politik gerindra amar makruf nahi mungkar
setelah tumbuh dan siap panen, barulah kita dapat menuai hasil dari apa yang kita tanam tersebut.
"begitulah hukum kehidupan. di mana ada aksi, pasti ada reaksi. di saat kita berbuat, tentu akan merasakan akibat. akan ada konsekuensi dari setiap tindakan yang kita lakukan," ungkapnya.
jika perbuatan itu baik, maka kita akan menuai kebaikan. sebaliknya, jika perbuatan itu buruk, kita pun akan menuai keburukan.
baca juga:pulang haji, sah disambut haru masyarakat, keluarga dan pendukung
baca juga:sah tegaskan jambi butuh kolaborasi untuk pemerintah pusat untuk tekan pengangguran
inilah hukum tabur-tuai yang ratusan tahun telah ada dalam tradisi masyarakat kita. (*)