Empat Bacakada Terima Dukungan PKS Untuk Pilkada 2024

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO-Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mengeluarkan rekomendasi dukungan untuk empat kandidat bakal calon Kepala daerah (Bacakada) yang akan maju di Pilkada 2024.

Rekomendasi dukungan itu diserahkan di sekretariat DPW PKS Provinsi Jambi di kawasan Sungai Kambang, Kota Jambi, Senin (15/7) kemarin. 

Dukungan diserahkan Ketua DPW PKS Provinsi Jambi Heru Kustanto secara bergantian kepada kepada masing-masing kandidat dengan waktu yang berbeda. Dukungan pertama diserahkan kepada pasangan M Syukur-Khafid Moein yang maju di Pilkada Merangin. 

Dalam penyerahan itu, M Syukur berhalangan hadir. Ia diwakili Khafid yang merupakan calon wakil Bupati Merangin yang saat ini menjabat anggota DPRD Provinsi Jambi. 

Dukungan kedua diberikan kepada pasangan Ahmadi Zubir-Ferry Satria yang maju di Pemilihan Walikota (Pilwako) Sungai Penuh. Keduanya hadir langsung dalam penyerahan dukungan dengan ditemani tim pemenangan. 

Dukungan ketiga diterima oleh pasangan Dillah Hich-Muslimin Tanja yang maju di Pilkada Tanjung Jabung Timur. Dillah dan Muslim hadir langsung menerika dukungan partai berlambang bulan sabit kembar tersebut. 

Selanjutnya dukungan keempat diterima oleh Agus Rubiyanto yang maju di Pilkada Tebo. Agus yang merupakan mantan Ketua DPRD Kabupaten Tebo ini hadir sendiri tanpa menggandeng pasangannya. 

Agus mengaku bersyukur dengan dukungan yang diberikan oleh PKS. Ia berterimakasih karena telah diberikan mandat untuk maju di Pilkada Tebo.

"Alhamdulillah saya diberi mandat dan kepercayaan oleh PKS. Insyaallah amanah ini akan kita emban. Nanti bersama PKS kita akan memenangkan Pilkada Tebo," katanya.

Agus Rubiyanto yang datang tanpa membawa calon pendamping mengaku bahwa pasangannya masih dalam tahap penggodokan.

"Wakil belum diputuskan, masih kita kaji. Ada banyak pertimbangan yang harus kita ambil sebelum mengambil keputusan," katanya.

Meski begitu, Agus Rubiyanto membocorkan bahwa sosok pendamping yang akan digandengnya adalah dari aliran Batanghari.

Selain karena irisan politik, tentu juga sebagai perimbangan pembangunan apabila mendapat kepercayaan.

"Iya, insyaallah dari aliran Batanghari karena sebagai perimbangan. Tapi untuk siapa masih kita kaji dulu," katanya.