Ada Dugaan TPPO di Pucuk, PSK yang Diamankan Mengidap HIV dan Sipilis

Reporter: Hafiz |

Editor: Jurnal |

Kamis , 18 Jul 2024 - 04:16

Belasan PSK Diamankan Satpol PP dari Pucuk--

"Kita coba mengambil barang-barang PSK yang masih tertinggal dan mengecek kembali kegiatan disana apakah masih berjalan atau tidak," kata Kepala Dinas Sosial Kota Jambi, Yunita Indrawati.

"Kita juga menjemput satu orang adik dari salah satu PSK yang dibawa ke Dinsos," katanya.

Untuk tindakan selanjutnya sebut Yunita, pihaknya berkoordinasi dengan Sentra Aliyatama.

"Mereka (PSK) kemungkinan akan dipulangkan ke daerah masing-masing, karena mereka semua bukan warga Kota Jambi," imbuhnya.

BACA JUGA:Razia Pekat, Polisi Sasar Pucuk

"Mereka juga akan mendapatkan bantuan usaha, untuk keluar dari kehidupan saat ini," sebutnya.

Lanjut Yunita, selama beberapa diamankan di Dinas Sosial para PSK tersebut dilakukan pembinaan.

"Selain juga dilakukan pemeriksaan kesehatan, kewanitaan, narkoba, psikologi dan pendampingan keagamaan," pungkasnya. (*)

ada dugaan tppo di pucuk, psk yang diamankan mengidap hiv dan sipilis                            jambi, jambiekspres.co-pasca mengamankan pekerja seks komersil (psk) di lokalisasi payo sigadung (pucuk), satpol pp kota jambi terus melakukan pendalaman. 
melalui perda nomor 02 tahun 2014 tentang prostitusi, penyidik satpol pp kota jambi mendalami untuk menemukan tersangka pada praktek pekerja seks komersil itu. 
"psk yang kita amankan saat ini masih dilakukan pembinaan di dinas sosial. kita tetap mendalami untuk menemukan tersangka, terutama mucikari," kata kasat pol pp kota jambi, feriadi, rabu (17/7/2024). 
baca juga:pucuk beroperasi lagi, belasan psk diamankan satpol pp dari pucuk
baca juga:razia di eks lokalisasi pucuk, satpol pp segel 2 rumah dan berhasil amankan 15 psk/mucikari
kata feriadi, pihaknya memproses persoalan ini melalui perda prostitusi dan juga melihat kemungkinan ada tindak pidana perdagangan orang (tppo). 
"kalau bisa kita temukan data dari para psk-nya, nanti akan kita tindaklanjuti ke dpmppa kota jambi," imbuhnya. 
lebih lanjut feriadi menjelaskan, berdasarkan informasi dari dinas sosial kota jambi yang sudah melakukan screening dan pengecekan terhadap 14 orang yang diamankan di pucuk tersebut, diketahui ada psk yang terkena hiv. 
"dinsos sudah melakukan screening dan pengecekan, ada psk yang terkena hiv, ada yang terjangkit sipilis dan ada yang menggunakan narkoba. ini sangat membahayakan bagi calon pengguna bahkan pengguna," katanya. 
baca juga:masyarakat pertanyakan peran pemkot jambi terkait aktivitas wanita malam di pucuk kian marak 
baca juga:aktivitas wanita malam di kawasan 'pucuk' menggeliat lagi, dimana pemkot jambi?
sementara kabid rehabilitasi sosial dinas sosial kota jambi, fikri mengaku, 14 orang yang diamankan dari lokalisasi pucuk oleh sat pol pp kota jambi beberapa waktu lalu itu, kini diamankan di rumah singgah dinas sosial kota jambi. 
"dari 14 orang tersebut 1 diantaranya diduga mucikari. mereka semua bukan warga kota jambi, dari data kependudukan mereka dari luar kota semua," katanya. 
sementara dinas sosial bersama satpol pp kota jambi didampingi polisi militer dan sentra aliyatama kemensos kembali menyambangi lokalisasi payo sigadung, rabu sore (17/7/2024). 
"kita coba mengambil barang-barang psk yang masih tertinggal dan mengecek kembali kegiatan disana apakah masih berjalan atau tidak," kata kepala dinas sosial kota jambi, yunita indrawati. 
"kita juga menjemput satu orang adik dari salah satu psk yang dibawa ke dinsos," katanya. 
untuk tindakan selanjutnya sebut yunita, pihaknya berkoordinasi dengan sentra aliyatama.
"mereka (psk) kemungkinan akan dipulangkan ke daerah masing-masing, karena mereka semua bukan warga kota jambi," imbuhnya. 
baca juga:waduh! pucuk makin ramai, aktivitas wanita malam kembali aktif
baca juga:razia pekat, polisi sasar pucuk
"mereka juga akan mendapatkan bantuan usaha, untuk keluar dari kehidupan saat ini," sebutnya. 
lanjut yunita, selama beberapa diamankan di dinas sosial para psk tersebut dilakukan pembinaan. 
"selain juga dilakukan pemeriksaan kesehatan, kewanitaan, narkoba, psikologi dan pendampingan keagamaan," pungkasnya. (*)