1 Korban Marapi Asal Jambi
EVAKUASI: Petugas saat mengevakuasi jenazah Liarni (22), mahasiswa asal Provinsi Jambi yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi. Jenazah Korban sudah diserahkan ke keluarga di Sumbar.--
BNPB: 15 Jiwa Meninggal Pasca Erupsi
Evakuasi Korban Terus Berlanjut
JAMBI-Salah satu pendaki yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat, ternyata berasal dari Jambi. Korban yakni seorang mahasiswi bernama Liarni (22).
Hal ini dibenarkan oleh Humas Basarnas Jambi, Lutfi. Menurutnya, tim baru berhasil mengindentifikasi identitas korban Rabu kemarin (6/12).
"Berdasarkan identitas yang ada memang warga Jambi, jenazahnya juga telah kita serahkan ke pihak keluarga," katanya, Rabu (6/12) sore.
Berdasarkan data identitas korban yang ditemukan tim, korban beralamat di Jalan HP Kusuma Gang Bondo IV, Sungai Asam, Pasar Jambi, Kota Jambi.
Ditambahkan Lutfi, jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga, namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah korban akan dikebumikan di Jambi atau di Sumatera Barat.
"Untuk dikebumikan kita tidak bisa memastikan, yang jelas jenazah sudah diserahkan ke pihak keluarga," tambahnya.
Terpisah, Tim forensik Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi, Sumatera Barat, bersama unit Disaster Victim Indentification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi enam jenazah tambahan yang merupakan para pendaki korban erupsi Gunung Marapi.
"Enam jenazah terakhir yang diterima RSAM telah berhasil diidentifikasi. Mereka terdiri atas tiga perempuan dan tiga laki-laki," kata Direktur RSAM Busril di Bukittinggi, Rabu.
Enam korban itu melengkapi data jumlah korban erupsi Gunung Marapi menjadi 22 orang dengan status meninggal dunia dari 75 pendaki yang terdata berada di kawasan puncak saat terjadinya erupsi pada Minggu (3/12) lalu.
Menurut dia, enam korban yang teridentifikasi itu atas nama Lenggo Baren (19) asal Tapanuli Utara, Zikri Habibi (19) asal Padang, Novita Intan (39) asal Padang, Liarni (22) asal Jambi, Ilham Nanda Bintang (21) asal Pekanbaru, dan Frengky Candra Kusuma (24) asal Solok Selatan.
"Lima korban berstatus mahasiswa, sedangkan satu korban atas nama Novita Intan berstatus ibu rumah tangga," katanya.
RSAM yang ditunjuk sebagai Pos Antemortem dari DVI Polri sejauh ini telah menerima 22 jenazah yang semuanya berhasil diidentifikasi dan sebagian sudah dibawa pulang oleh keluarganya.