Globalisasi Spiritual dan Masa Depan Islam
Rarri Bian Ryandi, M.Pd mahasiswa kedoktoran UPI--
Oleh : Rarri Bian Ryandi, M.Pd
ERA informasi karena arus komunikasi yang cepat melalui berbagai sarana merupakan hasil perkembangan dan kemajuan ilmu dan teknologi, ternyata sangat besar pengaruhnya pada kehidupan manusia. Suatu kejadian di lingkungan suatu bangsa atau negara, dengan cepat dapat diketahui dan berpengaruh terhadap bangsa atau negara-negara lain. Kejadian itu baik berupa perubahan, perkembangan, kegagalan pada bidang politik, ekonomi, pemerintahan baik dampak positif atau negatifnya sangat cepat akan dirasakan oleh manusia diseluruh pelosok bumi. Kondisi tersebut lah yang dinamakan globasisasi, yang antara lain globalisasi politik, ekonomi, kebudayaan, dan lain-lain.
Gejala globalisasi dalam berbagai bidang kehidupan itu menunjukkan bahwa tidak ada lagi suatu kaum atau bangsa dan negara yang dapat hidup mengisolasi diri, dari kaum atau bangsa dan negara lain. Manusia di dunia menjadi suatu masyarakat besar yang hidup dalam satu lingkungan yang akan mewarnai kehidupan material dan spiritualnya.
Kondisi seperti itu di satu pihak patut membuat umat manusia di dunia merasa resah, karena tampak kecenderungan kehidupan spiritual manusia lebih diwarnai oleh nafsu angkara murka untuk berkuasa dan nafsu-nafsu lain dengan memperturutkan godaan setan.
Setan dalam berbagai firman Tuhan akan menguasai sebagian besar umat manusia, sehingga globalisasi spiritual yang sangat mudah terwujud adalah tipu daya setan, contohnya mengikuti aliran sesat, mencuri, bunuh diri, membunuh dan lain-lain.
Setan juga dengan mudah dan cepat untuk mempengaruhi orang-orang yang tidak beriman, dengan memunculkan pertanyaan-pertanyaan seperti : Benarkah Tuhanmu ada? Maha Mengetahui, Maha Melihat, dan Maha mendengar? Selanjutnya bertanya pula orang tersebut, Benarkah Tuhanmu memerintahkan dua orang malaikat mengawasi setiap manusia di kiri dan di kanannya?
Globalisasi spiritual seperti itulah yang sedang melanda dunia, yang menjadi ancaman bagi masa depan umat beragama yang bisa saja akhirnya membuat kita meragukan keberadaan Tuhan. Globalisasi yang berubah dan rusak adalah orang-orang yang tidak mampu membentengi dan memelihara imannya untuk secara teguh berpegang pada kemurnian beragama.
Sebagai manusia hendaknya sebelum ingin berbuat sesuatu harus selalu mengingat bahwa Tuhan itu ada dan selalu mengawasi kita agar kita tidak terjerumus kearah yang dimurkai oleh Tuhan. Ingatlah selalu bahwa dunia yang sangat sempurna termasuk juga manusia itu diciptakan oleh sesuatu yang maha sempurna. Sebagaimana argumen Kosmologis di dalam filsafat mengenai pengetahuan tentang Tuhan mengatakan bahwa “ada sesuatu yang sudah ada sebelum alam semesta ini muncul, dan Tuhan adalah salah satu penjelasan yang mungkin tentang mengapa alam semesta itu ada”. Oleh karena itu, kita sebagai manusia hendaknya selalu menguatkan iman kita kepada Tuhan yang Maha kuasa.
Umat manusia harus menjadi kuat dalam keimannya, agar tidak mudah terombang-ambing oleh globalisasi spiritual kesesatan. Kuat dalam arti bersedia bekerja keras, gigih dan tekun. Modernisasi akan terus berlangsung dan masuk keseluruh pelosok bumi, usaha orang-orang yang tidak beriman untuk mempengaruhi penduduk bumi agar tersesat ke wilayah-wilayah itu dikendalikan dari pusat-pusat kota sebagai sumber kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi. Di dalam agama khususnya agama Islam, tidak menolak perkembangan ilmu dan teknologi modern, selama tidak membuat manusia lupa dan kehilangan kemampuan untuk mewujudkan hakekat kemanusiaannya dari Allah SWT. (Mahasiswa Doktoral Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia)