Polisi Imbau Linmas Pembacok Ketua KPPS agar Menyerahkan Diri
Ketua KPPS TPS 27 Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan IB II, Palembang, Osa saat mendapatkan tindakan medis di RS dr AK Gani Palembang, atas luka bacok di bagian atas kepala kirinya.--
PALEMBANG, JAMBIEKSPRES.CO- Peristiwa pembacokan terhadap Ketua KPPS Osa (30), oleh oknum linmasnya Rv (DPO), turut jadi perhatian Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo. Itu terjadi di TPS 27, RT 23, RW 08, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan IB II, Palembang, Rabu malam, 14 Februari 2024.
"Motivasinya bukan karena masalah pilihan politik, tapi masalah pribadi. Istrinya minta didahulukan melakukan pencoblosan, karena tidak diperbolehkan akhirnya menganiaya Ketua KPPS,” jelas Rachmad, Kamis 15 Februari 2024, di sela peninjauan beberapa PPK di Palembang, pascapemungutan suara.
Jenderal Bintang 2 itu mengakui ada sejumlah insiden yang terjadi selama proses pemungutan sampai perhitungan suara di beberapa TPS. “ Tapi dari semua kejadian itu tidak ada insiden yang krusial. Paling yang di Kota Palembang, seorang Ketua KPPS dianiaya oleh oknum linmasnya,” pungkasnya.
Informasi yang dihimpun, Rabu 14 Februari 2024 sekitar pukul 12.30 WIB, istri RV yang berinisial SO, hendak mencoblos di TPS 27, RT 23, RW 08, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan IB II. Karena kondisinya tengah hamil, SO meminta kepada Ketua KPPS Osa, untuk didahulukan mencoblos sebagai pemilih prioritas.
Namun permintaan SO, tidak dikabulkan Ketua KPPS Osa. Dia diminta untuk mengantre dan menunggu, seperti pemilih lainnya. Rv yang bertugas sebagai linmas di TPS tersebut, saat itu hanya melihat dan diam saja. Merasa tidak dihargai, malam itu dia sempat pulang dan datang lagi sudah membawa sajam.
Korban yang tangah melakukan perhitungan suara, langsung dibacok kepalanya oleh Rv. Tak menyangka dan tak sempat mengelak lagi, korban Osa mengalami luka bacok di bagian kiri atas kepalanya. Oleh polisi dan warga, korban dilarikan ke RS dr AK Gani,
"Saat itu, saya sedang duduk sambil menulis di meja. Lalu dia (Rv, red) datang dan langsung membacok dengan parang yang dikeluarkan dari balik pinggang kirinya," kenang korban kepada petugas, saat di RS AK Gani, Rabu malam (14/2).
Kapolsek IB II Kompol Azizir Alim SIK, mengatakan korban sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Melanjutkan rawat jalan. “Untuk motifnya terduga pelaku ini tidak senang karena istrinya ditolak untuk minta didahulukan melakukan pencoblosan karena tengah dalan kondisi hamil," ucapnya.
Rv diketahui merupakan warga Jl Talang Kerangga, Lr Lebak Malang, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan IB II, Palembang. “Masih dalam pengejaran petugas,” pungkas Azizir.
Tak hanya dari Unit Reskrim Polsek IB II yang tengah memburu Rv. Tapi juga diback up Satreskrim Polrestabes Palembang. Tak lama dari kejadian itu, foto-foto Rv yang mengenakan berseragam dinas satpam, kemudian beredar di berbagai media sosial.
"Untuk terduga pelaku kan sudah jelas identitasnya, anggota masih mengejar. Kami imbau agar menyerahkan diri untuk mempermudah proses hukum," imbau Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Harris Dinzah SIK MH, kemarin.
Harris menyebut insiden itu seharusnya tidak perlu sampai terjadi, jika semua pihak bisa saling menahan diri. Dan mengerti akan tugas dan fungsi masing-masing. “Jadi kami imbau terduga pelaku menyerahkan diri saja,” imbaunya lagi.
Saksi Capres Kena Keroyok
Sebelumnya, keributan di TPS juga terjadi di TPS 3 Desa Tanah Periuk, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas (Mura). Dua saksi calon presiden (capres) urut 03, Barlian dan Ipan, juga gara-gara masalah sepele.