Hutama Karya Catat Laba Bersih Rp1,87 Triliun
Salah satu pintu Tol garapan Hutama Karya. Saat ini laba bersih Hutama Kaya tumbuh signifikan sebesar 521 persen dibanding tahun sebelumnya --
PT HUTAMA Karya (Persero) mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang cemerlang dengan perolehan laba bersih sebesar Rp1,87 triliun pada 2023. Tumbuh signifikan sebesar 521 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto menyebutkan, perolehan laba ini menjadi titik balik bagi transformasi menyeluruh yang dilakukan, mulai dari aspek keuangan, pengembangan bisnis dan investasi.
"Salah satu aksi korporasi yang dilakukan yaitu asset recycling yang dilakukan terhadap kerja sama investasi dua dua ruas Jalan Tol Trans Sumatera yakni jalan tol Medan-Binjai (16,8 km), dan Bakauheni-Terbanggi Besar (140,9 km) bersama dengan Indonesia Investment Authority (INA) senilai Rp20,5 triliun pada Juni 2023 lalu," ujar Budi melalui keterangan di Jakarta, Selasa (16/4) kemarin.
Budi mengatakan, dari kerja sama investasi tersebut, terdapat perbaikan dalam liabilitas perusahaan dari Rp70,53 triliun menjadi Rp53,11 triliun atau penurunan sebesar 24,70 persen.
Selaras dengan itu, ekuitas Hutama Karya juga ditandai mengalami penguatan sebesar Rp116,62 triliun dari sebelumnya Rp 85,78 triliun, hal ini mengalami peningkatan sebesar 35,96 persen.
Tidak hanya itu, dari sisi perolehan kontrak baru, Hutama Karya juga berhasil mengantongi nilai kontrak baru yang cukup signifikan dari periode sebelumnya yakni dari Rp19,85 triliun di tahun 2022.
Angka tersebut tumbuh menjadi Rp30,88 triliun di tahun 2023 atau secara persentase meningkat sebesar 55,51 persen secara tahunan, yang sebagian besar didominasi dari pekerjaan jalan dan jembatan.
Lebih lanjut, pendapatan perusahaan juga menunjukkan kinerja baik hingga akhir 2023 yaitu Rp26,93 triliun atau meningkat 11,81 persen, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp24,08 triliun.
Laporan keuangan 2023 juga mencatatkan rasio keuangan yang baik antara lain current ratio sebesar 2,27x yang menyatakan pengelolaan modal kerja untuk memenuhi kewajiban jangka pendek menunjukkan perbaikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 1,97x.
Di tahun ini perusahaan juga mencatatkan nilai interest coverage ratio yang baik, yaitu sebesar 1,46x yang menandakan bahwa operasi perusahaan mampu menutupi beban-beban keuangan atas pinjaman yang dilakukan.
Budi meyakini, kinerja positif terhadap keuangan perusahaan ini merupakan keberhasilan bersama yang didasari dengan transformasi yang kuat.
Untuk informasi, salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang dimandatkan kepada Hutama Karya selama satu dekade ini juga memiliki progres yang signifikan.
Hutama Karya berhasil membangun 959 km jalan tol, dengan total panjang jalan yang dikelola mencapai 656 km. Hal ini kemudian jadi harapan bagi jutaan masyarakat untuk menghubungkan konektivitas delapan provinsi di Sumatera. (ant)