Ibu Hamil Harus Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan untuk Mencegah Stunting pada Anak

Petugas mengukur lingkar kepala balita di Posyandu Banjar Gelogor Carik--

JAMBIEKSPRES.CO-Masalah stunting, atau gangguan pertumbuhan pada anak karena kurang gizi, tetap menjadi perhatian serius di Indonesia.

Dalam upaya untuk mencegah stunting, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Medan sebagaimana dikutip Jambi Ekspres melalui ANTARA memberikan peringatan dan saran kepada para ibu hamil untuk lebih memperhatikan asupan nutrisi mereka dan menjalani pemeriksaan kandungan secara rutin.
Menurut Ketua IDI Medan, dr. Ery Suhaymi Sp B, MKed (Surg), FINACS, FICS, perawatan prenatal memegang peranan penting dalam pencegahan stunting.

"Sangat penting bagi ibu hamil untuk memperhatikan asupan nutrisi yang cukup selama kehamilan, karena hal ini akan memengaruhi perkembangan janin secara optimal," jelasnya.

BACA JUGA:Langkah Efektif PJ Bachril, Angka Stunting di Sarolangun Berhasil Diturunkan 50 Persen

BACA JUGA:Salah Kaprah Pemberian Air Putih Bisa Jadi Faktor Anak Stunting
Beliau menambahkan bahwa pemeriksaan kandungan secara rutin oleh tenaga medis juga penting.

"Pemeriksaan rutin selama kehamilan bukan hanya untuk memantau kesehatan janin, tetapi juga untuk menilai kecukupan nutrisi yang diterima oleh ibu," tambah dr. Ery.
Pentingnya perawatan prenatal ini didasarkan pada kesadaran bahwa penanganan stunting sebaiknya dimulai sejak janin masih berada dalam kandungan.

Meskipun stunting bisa ditangani setelah kelahiran, namun proses ini memerlukan waktu dan perawatan yang komprehensif.

Idealnya, penanganan stunting sebaiknya dimulai pada usia anak di bawah lima tahun untuk hasil yang optimal.
"Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan nutrisi dan perawatan kesehatan ibu hamil sejak awal," tegasnya.

BACA JUGA:Pemkab Bungo Beri Makanan Anak Stunting dan Ibu Hamil

BACA JUGA:Gandeng Pemuka Agama, UI Ikut Percepat Penurunan Stunting
Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah stunting, tantangan ini masih menjadi masalah serius di Indonesia.

Data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menunjukkan bahwa jumlah keluarga berisiko stunting di Indonesia telah menurun pada tahun 2023, namun masih perlu perhatian yang lebih besar.
Di Sumatera Utara, menurut data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka stunting juga mengalami penurunan pada tahun 2023.

Namun demikian, upaya-upaya pencegahan dan penanganan stunting harus terus ditingkatkan untuk memastikan kesehatan dan pertumbuhan anak yang optimal.

BACA JUGA:Jambi Andalkan Program Bapak Dan Bunda Asuh Untuk Tekan Stunting

BACA JUGA:Cagah Stunting Pada Anak dengan Menerapkan 4 Pola
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya perawatan prenatal dan pencegahan stunting, diharapkan bahwa jumlah kasus stunting dapat terus menurun di masa yang akan datang. (*)

Tag
Share