Orang Asia Lebih Rentan Terkena Hipertensi

Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia dr. Eka Harmeiwaty, Sp.S ketika berdiskusi bersama awak media usai mengikuti konferensi pers--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (Indonesian Society of Hypertension/INASH) menjelaskan mengapa orang Asia lebih rentan terkena penyakit hipertensi dibandingkan dengan ras lainnya di seluruh dunia.

Menurut Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, dr. Eka Harmeiwaty, Sp.S, populasi Asia memiliki gen yang sensitif terhadap garam. Hal ini menyebabkan mereka lebih rentan terhadap tekanan darah tinggi atau hipertensi dibandingkan dengan ras Kaukasia.

"Eropa, ini merupakan salah satu faktor risiko terjadinya tekanan darah tinggi atau hipertensi dan ini berbeda dengan ras Kaukasia," ujarnya.

Gen Asia yang cenderung sensitif terhadap garam disebabkan oleh kebiasaan makan yang telah terbentuk sejak dulu, di mana makanan-makanan seperti tahu busuk, kimchi, dan natto, yang kaya akan garam, menjadi bagian dari diet tradisional Asia.

BACA JUGA:Olahraga Berperan Penting dalam Meningkatkan Kesehatan Penderita Diabetes

BACA JUGA:Hasto Sebut Belum Ada Komunikasi Anies dan PDIP Terkait Pilkada DKI

Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa prevalensi penderita hipertensi di Indonesia mencapai 34,1 persen. Hal ini menunjukkan bahwa hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia.

Eka juga menyoroti tren peningkatan penderita hipertensi pada usia muda, yang dulunya lebih umum terjadi pada usia lanjut. Hal ini menunjukkan bahwa masalah hipertensi perlu mendapat perhatian serius, bahkan di kalangan generasi muda.

Untuk mencegah hipertensi, Eka menyarankan agar masyarakat membatasi konsumsi garam, mengonsumsi makanan yang lebih sehat, dan memperbanyak minum air putih. Selain itu, mengurangi konsumsi kopi juga disarankan bagi penderita hipertensi.

Dengan menjaga gaya hidup sehat dan memperhatikan pola makan, diharapkan risiko terkena hipertensi dapat ditekan, sehingga masyarakat dapat hidup lebih sehat dan berkualitas. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan