Vina Meritokrasi
Oleh : Dahlan Iskan--
Oleh: Dahlan Iskan
JAMBIEKSPRES.CO - Saya juga heran: kenapa ikut-ikutan menulis soal Vina. Kan lebih baik soal kenaikan biaya kuliah.
Kalau alasannya lagi viral kan sama viralnya. Kenaikan biaya kuliah lebih penting dibahas --bagi sebagian orang.
Saya sebenarnya juga ingin menulis soal itu. Sudah komunikasi intensif dengan ahli pendidikan online dari Universitas Petra: Felix Pasila. Yakni pemegang paten sistem Verse.
Sudah diskusi panjang. Tapi belum lengkap. Keburu terbang ke New York. Saya janji untuk bertemu lagi sepulang dari Amerika.
Sebenarnya aneh: bagaimana di zaman seperti ini masih berebut masuk perguruan tinggi konvensional. Apalagi dengan biaya yang naik terus.
Bukanlah untuk pintar sekarang ini bisa belajar sendiri. Hampir tanpa biaya?
BACA JUGA:Razia di Grand Club Jambi, Satu Pengunjung Terbukti Positif Konsumsi Narkoba
BACA JUGA:Berapa Kali Jamaah Dapat Jatah Makan di Tanah Suci? Ini Ketentuan dari Kemenag
Bukankah guru-guru terbaik di dunia kini ada di rumah siapa saja. Juga di rumah Anda. Bahkan di genggaman Anda.
Tentu tetap perlu guru. Lebih tepatnya mentor. Atau teman diskusi. Tapi tidak perlu lagi tiap pagi memenuhi jalan menuju kampus. Biayanya pun lebih murah.
Kenapa harus menghabiskan energi untuk protes. Atau membuat hati sakit. Biarkan universitas menaikkan terus biaya pendidikan mereka. Semau mereka.
Anda cukup memutuskan: tidak perlu kuliah. Seperti yang dilakukan Aisyah waktu sudah diterima di Universitas Riau tapi gak mampu bayar.
Anda sudah tahu Aisyah. Saya justru baru tahu kalau Aisyah viral ketika kembali buka medsos dua hari lalu.