Hanya 50 Persen BUMDes di Sungai Penuh yang Aktif, Tiga Diantaranya Mati Suri
Ilustrasi BUMDes--
SUNGAIPENUH, JAMBIEKSPRES.CO-Dari total 65 Desa dan 8 Kecamatan di Kota Sungai Penuh, hanya sekitar 50 persen atau sekitar 33 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang masih aktif dan mampu menghasilkan pendapatan.
Kabar tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinas Pemerintahan Masyarakat dan Desa Kota Sungai Penuh, Zaini Ahmad.
Zaini Ahmad menjelaskan, mayoritas BUMDes di Kota Sungai Penuh bergerak di sektor perdagangan dan jasa, seperti PAM Desa, air minum isi ulang, fotokopi, simpan pinjam, dan lain-lain.
BACA JUGA:Kades Sungai Penuh Protes, Merasa Ditipu Karena Bimtek di Jakarta Disebut Tak Sesuai Harapan
BACA JUGA:Pemkot Sungai Penuh Buka Rekrutmen CPNS dan PPPK Sebanyak 2.992 Orang, Ini Rinciannya
"BUMDes yang belum aktif akan segera kami telusuri agar mereka segera menjalankan BUMDes ini sehingga desa sudah bisa memiliki pendapatan sendiri," kata Zaini Ahmad.
Menurutnya, keberadaan BUMDes yang tidak aktif juga terkait erat dengan potensi yang ada di desa serta sumber daya manusia yang akan menjalankan BUMDes tersebut.
Ia juga mengajak pemerintah desa untuk mendorong agar BUMDes di Kota Sungai Penuh bisa aktif seperti yang lainnya guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA:Pemkot Sungai Penuh & BPK RI Perwakilan Provinsi Jambi Gelar Exit Meeting
BACA JUGA:Pengaspalan Jalan KM 10 Sungai Liuk Sungai Penuh Disorot, Baru Diaspal Sudah Mengelupas
"Disamping itu, meningkatkan finansial desa melalui Dana Desa maupun Alokasi Dana Desa, sejatinya desa lebih berinovasi dengan mengembangkan BUMDes yang tujuannya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," tambahnya.
Dengan harapan kucuran dana yang besar, setidaknya pemerintah desa bisa lebih aktif dan memperhatikan kondisi BUMDes yang ada di desanya masing-masing serta meningkatkan pengetahuan sumber daya manusia yang ada di desa. (*)