Pemuda dan Sopir Mesti Peduli Lalu Lintas Angkutan Jalan
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jambi mengungkapkan tingkat keselamatan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) di tahun 2024 ini cenderung turun dibandingkan tahun 2023. Guna menjaga angka ini perlu ditularkan kesadaran pemuda untuk peduli terhadap LLAJ.
Hal itu disampaikan Kepala BPTD Kelas II A Jambi Benny Nurdin Yusuf. Terkait tingkat keselamatan LLAJ di Jambi, Benny mengungkapkan, pada tahun ini tingkat kecelakaan menurun dari 2023 dari laporan yang diperoleh dari Ditlantas Polda Jambi.
Benny mengungkapkan untuk di kota Jambi yang menjadi sampel sendiri diibaratkan seperti kuning telur yang dikelilingi lapisan putih diluarnya. Yakni berada dikelilingi kabupaten Muaro Jambi dan arus lalu lintas banyak masuk dari daerah terdekatnya.
"Untuk ruas jalannya cukup baik, tinggal lagi pengaturannya. Pendekatan manajemen rekayasa lalu lintas, traffic demand manajemen harus kita lakukan. Dan ini sudah mulai kami lakukan bersama Ditlantas Polda Jambi untuk mengurai LLAJ di Provinsi Jambi khususnya Kota Jambi," ucapnya.
BACA JUGA:DPRD Kerinci Segera Tempati Kantor Baru di Bukit Tengah pada Tahun 2025
BACA JUGA:Rencanakan Bangun Gedung Olahraga Baru
Menurut Benny, permasalahan di bidang transportasi jalan masih terjadi dari tahun ke tahun.
"Seperti pelayanan angkutan umum yang masih belum sesuai harapan, tingginya fasilitas pada kejadian kecelakaan di jalan khususnya melibatkan angkutan umum yang berakibat pada kerugian yang tidak sedikit," ucapnya (24/7).
Adapun upaya pencegahan, pihaknya juga melakukan edukasi keselamatan LLAJ melalui pemilihan pemuda pelopor dan sopir (Abdi Yasa) tingkat Provinsi Jambi. Yang diikuti 15 siswa SMA sederajat dan 11 sopir. Nantinya pemenang tingkat Provinsi akan diadu kembali di tingkat nasional.
Dengan pemilihan ini, lanjut Benny, diharapkan hadirnya pemuda-pemudi dan sopir pekerja industri yang peduli akan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan.
"Serta menjadi pelopor dalam keselamatan kepada teman, keluarga, lingkungan serta membangun budaya tertib berlalu lintas atas dasar kesadaran pribadi, dan tanggung jawab moril untuk meningkatkan keselamatan," pungkasnya. (*)