Korban yang Tenggelam di Sungai Batang Merangin Ditemukan Meninggal Sejauh 18 KM

Kamis 25 Jul 2024 - 20:58 WIB
Reporter : Rio
Editor : Jurnal

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Seorang remaja laki-laki, Miko (17) yang dikabarkan tenggelam terbawa arus Sungai Batang Merangin, Desa Birun, Kabupaten Merangin pada Selasa 23 Juli 2024 lalu akhirnya ditemukan. Korban ditemukan di hari ketiga pencarian, Kamis (25/7) sore.

Miko (17) ditemukan oleh Tim SAR Gabungan bersama masyarakat sejauh 18 kilometer dari lokasi pertama tenggelam dalam keadaan meninggal dunia. Korban langsung dievakuasi menuju rumah duka dengan menggunakan ambulance. 

Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Tim Rescue Pos SAR Bungo, Babinsa Sungai Manau, Polsek Sungai Manau, FAJI Jambi kemudian melakukan briefing dan penutupan operasi SAR. Basarnas Jambi mengucapkan terima kasih kepada seluruh unsur Tim SAR Gabungan serta masyarakat yang telah bersinergi melaksanakan pencarian hingga korban berhasil ditemukan. 

Diketahui sebelumnya, seorang remaja di Merangin tenggelam terbawa arus saat mandi sore di Sungai Barang Merangin, Desa Birun, Kabupaten Merangin pada Selasa 23 Juli 2024 lalu sekira pukul 16.45 WIB sore.

Kepala Kantor SAR Jambi, Adah Sudarsah mengatakan, korban yang bernama Miko (17) sebelum tenggelam, saat itu hendak mandi di Pelabuhan Sungai Birun bersama keempat orang temannya.

Kemudian, kata Adah, saat korban bersama keempat temannya sampai ke pelabuhan, korban melompat ke sungai dan diikuti teman-temannya. “Selang 5 menit kemudian, teman-teman korban menyadari bahwa korban tidak muncul ke permukaan dan langsung melaporkan kejadian tersebut ke warga sekitar,” ujarnya, Kamis (25/7) kemarin.

Mengetahui hal tersebut, warga sekitar kemudian langsung melaporkan peristiwa tenggelamnya korban ke perangkat desa. Lebih lanjut, Babinsa Sungai Manau juga melaporkan hal itu ke Komunikasi Kantor SAR Jambi. “Setelah mendapatkan informasi tersebut, Tim Rescue Pos SAR Bungo langsung menuju ke lokasi,” kata Adah.

Tim menuju ke lokasi kejadian dengan membawa beberapa peralatan SAR seperti perahu LCR, drone thermal, aqua eyes, dan peralatan water rescue. Hingga Kamis (25/7) siang, jelas Adah, Tim SAR Gabungan masih melakukan penyisiran bersama masyarakat.  “Mengingat arus di sungai tersebut cukup deras sehingga pencarian dilakukan sampai sejauh 30 kilometer atau sampai ke Simpang Parit,” pungkasnya. (*)

Kategori :