JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Progres jalan khusus batu bara dan muatan berat lainnya yang dikonsepkan oleh pemerintah provinsi Jambi belum juga rampung hingga Juli 2024.
Terakhir, hanya 1 ruas Mandiangin hingga Tenam yang ditargetkan rampung pada Oktober 2024. Sedangkan dua investor lainnya belum selesai.
Hal ini diakui Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Jambi, Johansyah.
"Dari hasil rapat terakhir dengan tiga investor, yang paling siap adalah PT. Inti Tirta (Inti Bangun Sarana) yang membangun ruas Mandiangin-Tenam. Dan mudah-mudahan di Oktober jalan batu bara, melalui Mandiangin-Tenam bisa kita lewati," ucap Johansyah kepada Jambi Ekspres.
Dijelaskan Johansyah, saat ini perusahaan Inti Tirta sedang melakukan pengecoran Underpass (jalan terowongan) di Desa Tenam Batanghari.
BACA JUGA:Degradasi, Longsor Hingga PETI
"Juga tengah dilakukan perkuatan jalan yang perlu diperkeras," sebutnya.
Sementara, untuk dua investor lainnya, Ia tak memungkiri belum siap. Lantaran sebelumnya menghadapi kendala masing-masing. Yakni PT. Sumber Anugerah Sukses dan PT. Putra Bulian Propertindo. "Untuk pengembang lain kita berusaha berjalan dengan baik," katanya.
Selain PT. Inti Tirta, jalan khusus akan dibangun oleh investor PT. SAS yang mengerjakan jalan khusus sepanjang 108 kilometer meliputi Pauh, Sarolangun hingga ke Mendalo Darat, Muaro Jambi.
Lalu satu investor lainnya, yakni PT. Putra Bulian Propertindo (PBP) yang mengerjakan rute di wilayah Desa Kilangan Kecamatan Bajubang-Mestong-Sungai Gelam-Kumpeh Ulu dan Taman Rajo. Pembangunan ruas jalan khusus ini dilakukan peletakan batu pertama pada 1 September 2022 lalu.
Pantauan koran ini, di lokasi jalan khusus PT. SAS di Mendalo, atau sebelum Gerbang Citra Raya jika pengendara dari kota Jambi menuju Mendalo. Lahan yang dahulunya sudah dilandclearing (pembukaan lahan), kini sudah ditumbuhi rumput liar. Dan tak tampak lagi jalan kuning yang akan dijadikan jalan khusus.
Ikhwan, salah seorang warga sekitar pesimis jalan khusus di Mendalo itu akan siap segera. Pasalnya, lahan saat ini saja sudah tak terawat dan tak tampak aktivitas pekerjaan.
"Sekarang sudah semak, dulu bukan main terangnya. Bisa-bisa tak jadi jalan khusus, dan truk batu bara akan lewat jalan umum lagi kalau begini. Kami minta agar jangan sampai truk besar batu bara itu lewat jalan nasional karena sudah banyak berjatuhan korban karena ada mahasiswa Unja dan UIN yang lewat di Mendalo ini," harapnya. (*)