JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Pemerintah Provinsi Jambi akan melakukan inovasi lahan Holti Abadi di Kabupaten/Kota pada tahun mendatang. Lahan ini bertujuan untuk penanganan inflasi di daerah.
Asisten Bidang Pembangunan dan Perekonomian Setda Provinsi Jambi Johansyah mengatakan lahan Holti Abadi masuk kedalam sesuatu yang baru yang akan dibuat Pemprov.
"Ada inovasi baru yakni lahan Holti abadi di setiap Kabupaten/Kota. Jadi 10 Hektar (Ha) kita siapkan kita siapkan untuk penanganan inflasi," ujarnya.
Menurut Johansyah, dengan lahan ini penanganan harga tinggi dan rendah bisa dikontrol dengan lahan holti ini.
"Nanti untuk ini akan melalui Surat Keputusan (SK) pak Guebernur," jelasnya.
BACA JUGA:Prioritaskan Aspek Lingkungan dan Budaya Revitalisasi KCBN Muarajambi
BACA JUGA:Sinsen Perkuat Literasi Digital di Kalangan Pelajar
Untuk proses saat ini, kata Johansyah, sedang dibahas kerjasama dengan Dinas Pertanian. Yang penganggaran harus dipersiapkan.
"Ini perlu disupport dari anggaran 2025 melalui DPRD," akunya.
Untuk kondisi Inflasi Provinsi Jambi pada bulan terakhir pendataan yakni Juni ini, Johansyah menerangkan, hasilnya angka inflasi dan harga bahan pokok di Jambi masih terkendali. Bahkan Jambi mengalami Deflasi (tren baik) pada 2 bulan belakangan. Untuk di bulan Juni saja angkanya 3,34.
Johansyah menyatakan, dalam perkembangannya dalam 2 bulan lalu Inflasi Provinsi Jambi 3,96. Kemudian di bulan Mei turun 3,54. dan sekarang Juni 3,34 atau terjadi deflasi (tren baik).
"Kalau dilihat dari peringkat kita bukan Provinsi tertinggi dalam pengendalian inflasi. Kita diluar wilayah itu. Artinya secara angka kita terkendali, namun kalau bicara inflasi kita tetap waspada terus karena sewaktu-waktu harga akan naik, dan kenaikan itu bisa juga terus menerus," sebut Johansyah.
Artinya, kata Johansyah, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kabupaten/Kota bisa mengendalikan harga agar harga bisa dikendalikan.
Diterangkan Johansyah, untuk daerah seperti Kabupaten Kerinci yang sempat di angka 6,48 sekarang 4,38 atau juga sudah pada tingkatan deflasi. Adapun Kerinci pada tahun ini sudah menjadi kabupaten pengukuran inflasi disamping Bungo dan Kota Jambi.
"Namun yang ditekankan di Kerinci karena merupakan daerah produsen adalah tata niaga terkait komoditi penyumbang inflasi seperti cabe keriting, cabe rawit dan beras itu agar pasokan untuk daerah itu tetap terpenuhi. Disamping menjual ke daerah tetangga," ucapnya.