An mendapatkan permainannya kembali saat ia mengubah skor 17-13 dan berlanjut hingga 20-13 untuk mendapatkan game point.
Tiga poin beruntun dari Jorji sempat menunda kemenangan An pada skor 16-20 sebelum pada akhirnya smes keras An yang gagal diantisipasinya membuat tunggal putri asal Korea Selatan itu keluar sebagai pemenang dengan skor 21-16.
“Sebenarnya mungkin lebih ke aku udah gak mikirin hasilnya, apapun yang aku lakukan aku mau coba aja, aku udah gak mikirin pengen gimana. Aku gak mau kalah gitu aja karena sayang banget aku kalau udah main sampai semifinal Olimpiade," ucap Jorji.
"Di game tiga aku udah ketinggalan jauh banget 3-11. Aku mencoba untuk 'oke apapun yang aku lakuin aku mau nantang untuk ngelakuin lebih'," lanjutnya.
Kekalahan ini membuat rekor Jorji melawan An masih nihil kemenangan dari delapan pertemuan. Ia pun tak ragu memuji kualitas An sebagai tunggal putri terbaik saat ini yang kini sedang mengejar gelar keempatnya tahun ini setelah Malaysia Open, Prancis Open, dan Singapura Open.
"Dia adalah salah satu pemain kuat banget, dia mau lawan siapapun tetep kekeh dengan permainan dia, dan bagus banget, mateng banget, dia mau main dengan siapapun dengan pola apapun dia bisa," katanya.
Jorji dijadwalkan akan bertarung merebutkan medali perunggu pada besok Senin (5/8).
Namun, cederanya salah satu semifinalis Carolina Marin yang mengundurkan diri setelah menderita cedera lutut saat memimpin 21-14, 10-6 dari He Bingjiao, Minggu, membuat Jorji mendapatkan perunggu lebih cepat.(ant)