JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO-Peta politik semakin dinamis menjelang Pemilihan Walikota (Pilwako) Jambi 2024. Dua pasangan calon dipastikan bakal berlayar dalam perebutan BH 1 Tanah Pilih Peseko Betuah tersebut.
Pertama pasangan Maulana-Diza Aljosha yang mendapatkan dukungan 16 kursi parlemen. Keduanya diusung oleh 4 partai koalisi yakni PAN (5 kursi), PKS (4 kursi), PKB (4 kursi) dan Demokrat (3 kursi).
Pasangan Maulana-Diza menjadi kandidat pertama yang memastikan tiket Pilwako dan sudah melebihi syarat minimal dukungan. Keduanya juga sudah mendeklarasikan diri sebagai pasangan calon di EV Garden belum lama ini.
BACA JUGA: HAR-Guntur Terima Rekom PDIP, Kantongi Tiket Maju Di Pilwako Jambi 2024
BACA JUGA:Ribuan Warga Wijaya Pura Nyatakan Dukungan Untuk H. Abdul Rahman di Pilwako Jambi
Pasangan kedua adalah duet H Abdul Rahman-Andi Muhammad Guntur Muchtar yang diusung 11 kursi parlemen, koalisi NasDem (6 kursi) dan PDIP (5 kursi).
Jumlah dukungan kursi dua partai ini juga sudah melebihi syarat minimal dukungan 9 kursi untuk mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Jumat (9/8) kemarin, PDIP memastikan sikap mendukung HAR-Guntur dengan secara resmi menerbitkan Surat Keputusan (SK) rekomendasi dukungan.
Langkah HAR-Guntur juga terus menguat karena mendapatkan dukungan penuh dari mantan Walikota Jambi duua periode Sy Fasha.
Bahkan HAR-Guntur telah menggelar pertemuan antara HAR-Guntur bersama Ketua DPW NasDem Provinsi Jambi yang juga adalah anggota DPR RI terpilih tersebut. Ini tentu akan mempengaruhi peta politik di Kota Jambi.
BACA JUGA:Zulhas Duetkan Dua Kader PAN di Pilwako Jambi
BACA JUGA:Diza Resmi Gabung, PAN Percaya Diri Duet Dua Kadernya Untuk Pilwako Jambi
Hanya saja, satu pasangan lagi, Budi Setiawan-Eko Setiawan yang berpeluang diusung 10 kursi parlemen, koalisi Golkar (8 kursi) dan PPP (2 kursi), hingga kini belum meraih tiket resmi.
Namun demikian, jika berhasil meraih dukungan dua partai ini, Budi-Eko juga bakal melenggang dan memenuhi syarat minimal dukungan 9 kursi untuk mendaftar.
Hanya saja untuk kepastian itu, Budi Setiawan masih menunggu kepastian rekomendasi dukungan Golkar yang diterbitkan 18 Agustus mendatang.