Sejumlah Pengurus Kecamatan (PK) Golkar di Sarolangun juga mengecam pemecatan Tontawi.
Mereka menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk kezaliman dan merasa tidak ada alasan yang jelas untuk keputusan ini.
“PK Sarolangun sangat menolak pemecatan sepihak ini. Saya dipilih oleh PK dan mereka tidak menerima keputusan ini,” kata Tontawi.
BACA JUGA: Pengunduran Airlangga Hartarto dari Ketua Umum Golkar Adalah Pilihan Pribadi
BACA JUGA:Airlangga Hartarto Mundur dari Kursi Ketua Umum Partai Golkar
Tontawi berencana mengajukan keberatan resmi kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar dan membawa kasus ini ke Mahkamah Partai.
“Saya akan melawan keputusan ini demi menjaga integritas partai. Tidak bisa ada pemecatan yang dilakukan sembarangan,” tegasnya.
Ketua DPD Golkar Provinsi Jambi, Cek Endra, memberikan tanggapan melalui pesan WhatsApp.
“Pemecatan tidak mungkin dilakukan tanpa alasan yang jelas. Saya akan memberikan penjelasan lebih lanjut pada waktu yang tepat,” katanya.
Pemecatan Tontawi Jauhari menjelang Munas menambah ketegangan politik di Partai Golkar Jambi, menandai adanya persaingan internal yang semakin tajam.
BACA JUGA:Alotnya Dukungan Golkar di Jambi, DPP Umumkan Dukungan di 10 Pilgub, 278 Pilbup Minus Jambi
BACA JUGA:ARB Pastikan Munas Golkar Digelar Desember
Keputusan-keputusan sepihak dalam waktu sensitif ini dapat memperburuk situasi di internal partai. (*)