Pendistribusian air ke konsumen dilakukan dengan menggunakan Jaringan Pipa Distribusi (JPD). Total panjang pipa sudah yang sudah dibangun 23.230 meter.
Kebutuhan rata-rata per hari konsumen sebanyak 750 meter kubik (M3), sedangkan produksi per hari rata-rata 870 M3. Pada 2022 Dinas PU Tarukim Siak melakukan pengembangan dengan membuat IPA Kapasitasnya menjadi 40 liter/detik.
Namun demikian, masih belum semua rumah warga dapat terjangkau oleh jaringan SPAM. Untuk itu, Dinas PU Tarukim Siak didorong agar membangun jaringan lebih jauh lagi untuk mengalirkan air bersih ke rumah-rumah di Kecamatan Bunga Raya.
“Kami menyadari air tanah di kecamatan ini tidak layak untuk rumah tangga. Kuning dan berminyak. SPAM yang dibangun Pak Irving ini menjadi tumpuan kami untuk mendapatkan air yang layak untuk rumah tangga. Karena itu mohon kiranya menambah jaringan, agar setiap keluarga mendapatkan air bersih,” ujar Mujiran.
Setiap tahun Dinas PU Tarukim melakukan pengembangan cakupan wilayah untuk jaringan distribusinya. Pada 2023 juga dilakukan pembangunan jaringan perpipaan di Kecamatan Siak.
Sistem Token
Selain pengembangan jaringan, Dinas PU Tarukim Siak juga sudah mengubah pembayaran tagihan pelanggan SPAM dari sistem konvensional ke sistem token. Setidaknya sudah 2.761 pelanggan yang mengganti meteran airnya ke sistem water meter atau token.
Inovasi itu mendapat apresiasi dari Kementerian PUPR, apalagi penerapan sistem ini pertama dan satu-satunya di Riau. Karena hal tersebut pula, Kementerian PUPR memberikan dana Hibah Insentif Desa (HID) untuk 10 desa sekitar Rp3 miliar pada 2021 lalu.
Pemasangan meter penggunaan air dimulai pada akhir 2020 di Kecamatan Siak. Saat ini sudah berjalan ada di Dusun Pusako sebanyak 185 Sambungan Rumah (SR). Kemudian juga sudah berjalan dengan baik di Kecamatan Lubukdalam sebanyak 238 SR dan Desa Sialang Baru 400 SR.
Sementara di Kecamatan Sabak Auh yang sudah berjalan ada di Desa Bandar Sungai sebanyak 70 SR dan Desa Bandar Pedada sebanyak 180 SR. Jadi, total yang sudah berubah sistem ke sistem token sebanyak 1.059 SR. Pada 2021 dan 2022 yang sudah selesai sebanyak 1.702 SR.
Konversi sistem pembayaran dari konvensional ke token terjadi pada 2021. Anggaran untuk melakukan konversi berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian PUPR dan APBD Pemkab Siak.
Dari konversi itu ada penambahan di Kecamatan Sabak Auh, yakni Desa Belading sebanyak 156 SR, Desa Sungai Tengah sebanyak 105 SR. Kemudian di Kecamatan Kerinci Kanan tepatnya di Desa Delima Jaya sebanyak 135 SR, sedangkan dari APBD 2021 sebanyak 1.306 SR.Kepala Dinas PU Tarukim Siak, Irving Kahar Arifin dan masyarakat Siak menyampaikan penghargaan kepada Kementerian PUPR yang telah memberikan perhatian kepada Kabupaten. Direktur Air Minum Ditjen Kementerian PUPR juga telah datang ke Siak guna menyaksikan komitmen dan kesungguhan Pemkab Siak memelihara serta memanfaatkan program yang dikucurkan di daerah ini.
Piemkab Siak kini juga tengah mengusulkan pembangunan IPA di Kawasan Industri Tanjung Buton. Rencananya anggaran untuk pembangunannya menggunakan APBN melalui Balai Wilayah Sungai Sumatra (BWSS) III dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Riau Kementerian PUPR.
Dengan upaya serius dan komitmen yang kuat dalam penyediaan air bersih ini diharapkan masyarakat yang dapat terlayani dalam pemenuhan kebutuhan air bersih di kabupaten berjuluk Negeri Istana ini semakin banyak dan sebarannya pun juga semakin luas. (ant)