JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO– PT Pertamina Patra Niaga memastikan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dilakukan sesuai dengan kuota yang ditetapkan pemerintah.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menegaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk memastikan BBM subsidi tepat sasaran.
"Komitmen kami adalah memenuhi kuota dan memastikan titik layanan sesuai dengan arahan BPH Migas," kata Heppy dalam pernyataan di Jakarta sebagaimana dikutip jambiekspres.co dari Antara.
BACA JUGA:Pembatasan Pembelian BBM Subsidi Masih Sosialisasi
BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Ajak Para Pengusaha Jadi Mitra Bisnis non-BBM
Heppy menjelaskan bahwa pengaturan titik SPBU untuk BBM subsidi bertujuan agar distribusi Pertalite lebih terarah, dengan mempertimbangkan jalur transportasi umum dan lokasi yang tidak berada di area pemukiman elit atau zona industri.
Untuk mengatur penggunaan BBM subsidi dengan lebih efektif, Pertamina Patra Niaga mengharuskan pendaftaran QR Code bagi konsumen yang ingin membeli Pertalite.
QR Code ini digunakan untuk memastikan bahwa hanya pengguna yang berhak yang bisa mengakses BBM subsidi.
BACA JUGA:Penyesuaian Subsidi BBM Dapat Sasar Pembatasan Kendaraan Pribadi
BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Perkenalkan QR Code Cetak untuk Pembelian BBM Subsidi Pertalite
Ada dua skenario usulan terkait pembatasan penggunaan Pertalite.
Usulan pertama adalah melarang kendaraan pelat hitam mengisi BBM subsidi, sementara usulan kedua adalah membatasi penggunaan Pertalite hanya untuk kendaraan dengan kapasitas mesin di bawah 1.400 cc.
Jika aturan kedua diterapkan, berikut daftar mobil yang memenuhi syarat untuk membeli Pertalite:
- Toyota Agya
- Toyota Calya
- Toyota Raize
- Toyota Avanza 1.3
- Daihatsu Ayla
- Daihatsu Sigra
- Daihatsu Rocky
- Daihatsu Xenia 1.3
- Daihatsu Sirion
- Suzuki Ignis
- Suzuki Espresso
- Mitsubishi Mirage
- Honda Brio
- Kia Seltos 1.3
- Wuling Formo
- Nissan Kicks e-Power
- Nissan Magnite 999 cc. (*)