Hal senada juga diungkapkan oleh kakak kandung korban Winda, Ia meminta keadilan atas kematian adiknya. Dia menyebut, kematian adiknya itu banyak kejanggalan dimana keterangan dan informasi yang beredar korban ditemukan gantung diri, namun, pihak keluarga tidak mengetahui apa betul korban gantung diri.
Anehnya lagi, informasi yang beredar jika korban meninggal karena gantung diri dengan ikat pinggang. Namun, demikian pihak keluarga merasa aneh jika korban gantung diri dengan menggunakan ikat pinggang.
"Adik Saya itu tidak punya ikat pinggang. Bahkan kalau keluar rumah Dia sering menggunakan celana pendek. Jadi, di mana dia dapat ikat pinggang," kata Winda.
Selain itu, rentang waktu meninggalnya korban dengan penangkapan cukup singkat, korban diamankan lebih kurang sekitar pukul 21.00 WIB, sementara pihak keluarga sudah mendapat informasi bahwa korban meninggal sekitar puku 22.00 WIB. Jadi rentang waktu diamankan dan meninggal sangat singkat.
"Jam 9 diamankan, jam 10 kami dapat informasi jika adik kami sudah berada di Puskesmas dan sudah meninggal. Ada warga yang ngasih tahu dan itu tidak diberitahu jika adik Saya sudah meninggal," kata Winda lagi.
Sampai saat ini, keluarga tidak ingin berspekulasi apakah korban meninggal karena gantung diri atau hal lain. Namun demikian memang ada bekas lilitan di leher dan itu mereka tidak tahu apakah itu bekas lilitan tali atau ikat pinggang.
Hasil pengamatan secara langsung, ditubuh adiknya terdapat beberapa bekas yang diyakini merupakan tindakan kekerasan. Seperti memar dan goresan pada dagu leher, dada dan beberapa bagian tubuh lainnya. "Itu menurut kasat mata Saya yang melihat secara langsung, bukan hasil otopsi dari pihak dokter," katanya.
Dengan kasus ini, pihak keluarga berharap agar kepolisian dan penegak hukum bisa mengungkap kasus ini seterang-terangnya dan jika ada oknum yang terlibat maka harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. "Kami sudah bikin laporan ke Polres Muaro Jambi," tukasnya. (*)