KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO-Setelah sekitar 15 tahun atau tiga periode kepemimpinan Bupati Kerinci, jalan Renah Pemetik, yang terletak di desa tertinggal, akhirnya mendapatkan perhatian pembangunan.
Di bawah kepemimpinan Pj Bupati Kerinci Asraf, yang menjabat secara relatif singkat, jalan tersebut akan diaspal tahun ini.
Renah Pemetik selama ini menjadi sorotan karena kondisi akses jalannya yang memprihatinkan dan sering menjadi keluhan masyarakat.
BACA JUGA:Hipotermia di Shelter Dua Pendaki Gunung Kerinci Dievakuasi Tim SAR
BACA JUGA:Tim SAR Jambi Evakuasi Pendaki Hipotermia dari Gunung Kerinci
Tahun ini, melalui Dinas PUPR Kerinci, Asraf mendorong perbaikan jalan tersebut, sebuah langkah yang diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat setempat.
Pembangunan jalan ini tidak hanya fokus pada perbaikan infrastruktur, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan perekonomian warga.
Pj Bupati Asraf menjelaskan pentingnya proyek ini bagi masyarakat di sekitar Ranah Pemetik.
"Pembangunan jalan di Ranah Pemetik diharapkan membantu kelancaran akses masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di Sungai Kuning, Lubuk Tabun, Pasir Jaya, serta masyarakat yang berladang di daerah tersebut. Jalan yang layak akan membuka peluang ekonomi lebih besar dan mempermudah mobilitas mereka sehari-hari," kata Asraf.
BACA JUGA:Jelang Penutupan, Pelamar CPNS di Kerinci Membludak Hingga 5 RIbu Pelamar
BACA JUGA: Dua Desa di Kerinci Gagal Terima DD Tahun 2024
Yalpani, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek tersebut, memberikan penjelasan teknis terkait pembangunan.
Menurutnya, jalan sepanjang 1,7 kilometer ini akan menggunakan anggaran Rp 2,749 miliar dari APBD Murni 2024 melalui Dana Alokasi Umum (DAU).
"Pembangunan jalan Ranah Pemetik baru saja selesai ditenderkan dan pematokan sudah dilakukan. Pengaspalan jalan ini akan memakan waktu 120 hari kerja dan diharapkan selesai sesuai jadwal," ujar Yalpani.
Proyek ini mendapat sambutan positif dari petani dan warga setempat. Agus Suprianto, seorang petani di Ranah Pemetik, mengungkapkan rasa syukur atas perbaikan akses jalan.