Sebelumnya, putra Trump, Donald Trump Jr., mengutip laporan dari penegak hukum setempat bahwa senapan otomatis AK-47 ditemukan di semak-semak.
"Tim kampanye Trump telah merilis pernyataan yang mengonfirmasi bahwa mantan Presiden Trump aman. Seorang tersangka dilaporkan telah ditangkap," katanya di X.
Trump mengatakan dalam pernyataannya bahwa dirinya "aman."
"Ada suara tembakan di sekitar saya, tetapi sebelum rumor menyebar tak terkendali, saya ingin kalian mendengar ini langsung dari saya: Saya aman dan sehat!
"Tidak ada yang bisa menghentikan saya. Saya Tidak Akan Pernah Menyerah!"
Presiden Joe Biden serta wakil presiden sekaligus calon presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, telah diberi informasi tentang insiden keamanan di Trump International Golf Club, tempat mantan Presiden Trump sedang bermain golf, menurut Gedung Putih.
"Mereka lega mengetahui bahwa dia aman. Mereka akan terus mendapatkan pembaruan secara teratur dari tim mereka," kata kantor presiden AS itu.
Harris mengatakan bahwa dia telah diberi tahu tentang laporan tembakan yang terjadi di dekat mantan Presiden Trump dan propertinya di Florida.
"Saya senang dia aman. Tidak ada tempat bagi kekerasan di Amerika," katanya di X.
Pasangan calon presiden Trump, JD Vance, mengatakan bahwa dia senang Trump aman.
"Saya berbicara dengannya sebelum berita ini tersebar, dan luar biasa, dia dalam semangat yang baik. Masih banyak yang belum kita ketahui, tetapi saya akan memeluk anak-anak saya lebih erat malam ini dan mengucapkan doa syukur," katanya di X.
Secara terpisah, Senator AS Lindsey Graham mengatakan dia baru saja berbicara dengan Trump.
"Dia adalah salah satu orang terkuat yang pernah saya kenal. Dia dalam semangat yang baik dan lebih berkomitmen daripada sebelumnya untuk menyelamatkan negara kita," kata Graham di X.
Sementara itu, Oran Routh, anak tersangka pelaku percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mengatakan bahwa ayahnya telah bepergian ke Ukraina dan sangat antusias dengan situasi di negara Eropa timur itu.
“Ayah saya pergi ke sana dan melihat orang-orang... berperang dan mati,” kata Oran Routh seperti dikutip oleh The Guardian.