“Situasi ini membutuhkan perhatian serius dari pihak berwenang. Langkah-langkah preventif seperti fogging, penyuluhan kepada masyarakat mengenai pencegahan DBD, dan pengendalian nyamuk harus dilakukan segera. Kami merasa Dinkes kurang responsif dalam menangani masalah ini,” kata Roni.
Sementara itu, pihak Dinkes Kerinci belum memberikan tanggapan resmi terkait kritik dan kekhawatiran yang disampaikan oleh masyarakat dan kepala desa.
Dinkes Kerinci belum mengeluarkan pernyataan atau rencana tindakan untuk mengatasi lonjakan kasus DBD yang semakin meningkat ini.
Masyarakat berharap agar pemerintah daerah segera mengambil langkah-langkah efektif untuk menangani krisis kesehatan ini dan melindungi kesehatan publik.
BACA JUGA:CATAT! Ini Fase Perjalanan Klinis DBD untuk Menyelamatkan Nyawa
BACA JUGA:2024, Kasus DBD di Muaro Jambi Melonjak Tajam
Langkah-langkah seperti peningkatan sosialisasi, pelaksanaan fogging, dan program pemberantasan sarang nyamuk diharapkan dapat segera diterapkan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari penyakit DBD di Kabupaten Kerinci. (*)