MUARO JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO-Puluhan rumah di Desa Kota Karang, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, mengalami keretakan yang signifikan, bahkan beberapa di antaranya berada dalam kondisi hampir terbelah.
Fenomena ini terjadi sebagai akibat dari aktivitas pengeboman seismik yang dilakukan oleh pihak Pertamina dan telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir.
Keretakan rumah warga ditemukan di beberapa RT, termasuk RT 01, RT 02, dan RT 03, serta di wilayah lainnya.
BACA JUGA:Pertamina Eksplorasi Potensi Minyak Jelantah untuk Bahan Bakar Pesawat
BACA JUGA:Pertamina Terus Sosialisasikan untuk Daftar QR Code
Jufri, seorang warga yang tinggal di RT 03, mengungkapkan kekhawatirannya mengenai keselamatan tempat tinggalnya dan tetangga.
"Sangat khawatir sekali, takut seketika rumah ini ambruk," ujarnya dengan nada cemas, menambahkan bahwa kondisi rumahnya yang retak dapat mengancam keselamatan keluarga.
Jufri meyakini bahwa keretakan tersebut disebabkan oleh aktivitas pengeboran minyak yang dilakukan oleh Pertamina, yang lokasinya tidak jauh dari pemukiman warga.
Ia berharap pihak terkait dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini.
BACA JUGA:Pertamina Rencanakan Peningkatan Produksi Polytam di Kilang Plaju
BACA JUGA:Pertamina Turunkan Harga BBM Mulai 1 September 2024, Ini Daftarnya Setiap Provinsi
"Kami minta pihak terkait untuk bertanggung jawab atas kejadian ini. Mungkin sudah lebih dari 20 rumah yang mengalami keretakan seperti ini," tegasnya.
Kepala Desa Kota Karang, Abdul Gafur, saat dikonfirmasi, membenarkan adanya laporan mengenai keretakan rumah warga yang diduga kuat diakibatkan oleh aktivitas seismik dari Pertamina.
"Khusus di RT 03, terdapat 15 rumah yang mengalami keretakan. Belum lagi di RT lainnya yang juga terdampak," kata Abdul Gafur.
Ia menjelaskan bahwa aktivitas pengeboran yang dilakukan oleh Pertamina berada dalam radius 50 hingga 100 meter dari rumah-rumah warga yang terkena dampak.