Jika diteruskan, jalan tersebut berakhir di Waduk Riam Kanan, yang merupakan objek wisata. Di lokasi ini juga ada pembangkit listrik tenaga air atau PLTA.
Setelah sampai di Desa Awang Bangkal, mobil tim menyeberang jembatan penghubung Jalan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor.
Di sinilah petualangan menjelajahi jalan baru Banjarbaru-Tanbu tersebut dimulai. Permukaan jalan memang beraspal bagus, namun kontur dan medan jalan cukup menantang.
Dari sana perjalanan sudah memasuki kawasan hutan atau perbukitan, hampir tidak ada permukiman penduduk setelah melewati berkilo-kilo meter.
Perjalanan pun mulai dirasakan bak naik wahana roller coaster karena tidak ditemukan lagi jalan lempang, yang ada meliuk-liuk dan turun naik.
Perjalanan memang dirasa cukup memacu adrenalin karena banyak menemui tikungan tajam, turun cukup curam, dan menanjak cukup tinggi.
Perjalanan tersebut menyajikan pengalaman berkendara yang cukup mendebarkan, karena itu pengemudi tidak boleh lengah, harus penuh konsentrasi.
Ada beberapa tanjakan yang cukup tinggi, di antaranya saat melalui Gunung Sianjal dan Gunung Tronton.
Bahkan saat melalui satu bukit yang dibelah untuk jalan, ada sensasi tersendiri lewat jalan baru ini. Memang jauh lebih cepat daripada lewat rute jalan lama.
Di luar masalah tersebut, kendala dalam perjalanan sebenarnya tidak terlalu banyak, sebab sepanjang jalan itu sudah beraspal bagus. Hanya ada kendala di beberapa titik karena pembangunan jembatan masih berlangsung sehingga harus melewati titian darurat. Namun, hal ini tidak begitu panjang.
Walakin, kendaraan bermotor roda dua atau roda empat yang melalui jalan tersebut harus dengan performa sangat baik, isi tangki BBM yang penuh, sebab tidak akan menemui SPBU di sepanjang jalan baru tersebut.
Memastikan kendaraan dalam kondisi prima itu juga untuk menghindari terjadi kendala teknis di ruas jalan itu karena akan sulit menemukan bengkel. Permukiman penduduk baru ditemui setelah melewati berkilo-kilo meter.
Memang, di beberapa titik ada ditemukan warga yang membuat warung untuk melayani pengendara yang mau rehat atau semacam rest area, dengan sajian menu sederhana.
Warung-warung itu, antara lain, di persimpangan ke arah Objek wisata Bukit Batu Waduk Riam Kanan atau Desa Sungai Luar, di persimpangan masuk ke Desa Rantau Balai, keduanya masih wilayah Kabupaten Banjar.
Memasuki wilayah Kabupaten Tanah Bumbu di antaranya ada tempat rehat saat memasuki kawasan Desa Tamunih, Kecamatan Teluk Kepayang. Di sini terdapat beberapa warung minum dan makanan ringan.
Saat mengobrol dengan salah seorang warga di sana, dia menyampaikan rasa syukur adanya jalan tersebut karena membuka akses bagi perekonomian mereka yang tinggal jauh dari kota.