”Saya paham namanya operasi intelijen, operasi intelijen itu selalu dibangun melalui opini dengan narasi-narasi yang mengatakan bahwa KIM Plus nanti tidak berani untuk melawan kotak kosong, sehingga akan diloloskan calon paslon independen,” ungkap mantan wakil ketua Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) tersebut.
Secara tegas, Dharma menyampaikan bahwa dirinya bersama Kun Wardana dan Tim Dharma-Kun bekerja keras untuk mendapat tiket maju dalam pilkada lewat jalur independen.
Niat mereka hanya untuk mengabdi kepada masyarakat dengan membawa visi Jakartaku Aman.
Semua proses politik untuk dinyatakan memenuhi syarat bertarung dalam pilkada lewat jalur independen sudah mereka lalu. ”Jadi, bukan (direkayasa), klir ya,” imbuhnya. (gwb)