“Penelitian menunjukkan bahwa remaja yang terpapar konten semacam ini cenderung terlibat dalam perilaku seksual berisiko,” jelas Andhika.
Meski sebagian besar remaja menggunakan aplikasi kencan untuk mencari pasangan hidup, ia juga mencatat bahwa ada segmen kecil yang memanfaatkan aplikasi tersebut untuk tujuan seksual.
Ini menunjukkan adanya kompleksitas dalam perilaku seksual di kalangan remaja saat ini.
Andhika menekankan bahwa isu perilaku seksual remaja adalah masalah serius yang berpotensi mempengaruhi demografi.
Pendidikan seksualitas yang komprehensif sangat penting untuk membantu remaja membuat pilihan yang lebih bijak.
BACA JUGA:Polisi Amankan Dua Remaja Pria Terkait Video Ciuman di Media Sosial
BACA JUGA:Ribuan Remaja Bungo Deklarasikan Dukungan untuk Jumiwan-Maidani
“Keterlibatan orang tua dalam diskusi tentang seksualitas juga sangat krusial. Mereka harus menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk bertanya,” imbuhnya.
Dengan melibatkan semua pihak dalam pendidikan seksualitas, diharapkan remaja dapat lebih memahami dan bertanggung jawab dalam menghadapi isu-isu terkait kesehatan reproduksi, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada kesejahteraan mereka di masa depan. (*)