JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO-Kota Jambi kini menghadapi tantangan serius terkait meningkatnya jumlah gelandangan dan pengemis (gepeng) yang beroperasi di berbagai lokasi strategis, terutama di kawasan Makalam.
Pada Jumat sore (5/10/2024), situasi ini semakin mengkhawatirkan ketika sekelompok gepeng terlihat berkumpul dan bahkan menggunakan teras ruko sebagai tempat tinggal sementara.
Yang lebih mencemaskan, beberapa dari mereka diketahui membawa senjata tajam (sajam), yang meningkatkan kekhawatiran akan potensi gangguan keamanan.
Sopan, seorang warga yang tinggal di kawasan tersebut, mengungkapkan perasaannya.
BACA JUGA:Ada Indikasi Eksploitasi Anak, Gepeng dan Anjal Kian Marak di Kota Jambi
BACA JUGA:Gepeng dan Anjal di Kota Jambi Makin Ramai Mendekati Lebaran
"Kondisi ini sangat mengganggu. Mereka tidak hanya tidur di teras ruko, tetapi juga meninggalkan alat-alat untuk mengamen dan senjata tajam di tempat yang sama," ujarnya.
Menurutnya, keberadaan gepeng tersebut tidak hanya mengganggu kenyamanan warga, tetapi juga menciptakan suasana yang tidak aman bagi pengunjung pasar dan pejalan kaki.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh pemilik usaha di sekitar area tersebut.
Seorang pengusaha yang meminta untuk tidak disebutkan namanya menegaskan, "Kami merasa sangat khawatir. Jika situasi ini dibiarkan berlarut-larut, bisa berdampak negatif pada usaha kami dan juga keamanan masyarakat."
Ia menambahkan bahwa ketidakpastian ini mengganggu aktivitas ekonomi di kawasan tersebut.
Kekhawatiran ini tidak hanya berhenti di tingkat individu.
BACA JUGA:Gepeng Masih Ramaikan Sudut Kota
BACA JUGA:Gepeng Makin Ramai saat Ramadan, Dewan Minta Pemkot Tertibkan
Banyak warga yang telah menyuarakan keprihatinan mereka kepada Pemerintah Kota Jambi, mendesak tindakan nyata untuk mengatasi fenomena ini.