Sebelum Roboh Kondisi Tembok Pembatas SMKN 1 Miring dan Retak, Ketua RT Sudah Ingatkan Kepsek

Jumat 04 Oct 2024 - 20:34 WIB
Reporter : Rio Andre Fahma
Editor : Muhammad Akta

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO-Tragedi robohnya tembok pembatas SMK Negeri 1 Kota Jambi pada Jumat (4/10/2024) menyebabkan tiga anak meninggal dunia dan satu orang lainnya mengalami luka serius.

Sebelum insiden ini terjadi, Ketua RT 25, Suheri, mengungkapkan bahwa ia telah meminta kepala sekolah untuk melakukan renovasi terhadap tembok yang telah menunjukkan tanda-tanda kerusakan, termasuk kemiringan dan retakan, selama beberapa bulan terakhir.

"Saya telah menegur kepala sekolah mengenai kondisi tembok ini dan meminta agar segera direnovasi," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa meskipun tembok tersebut telah beberapa kali roboh sebelumnya, kejadian kali ini jauh lebih fatal, hingga merenggut nyawa anak-anak.

BACA JUGA:Akibat Tertimpa Pagar SMKN 1 Kota Jambi Roboh Saat Hujan Deras, Tiga Korban Meninggal Dunia

BACA JUGA:Atap Asrama Ma'had Darusy Syafiiyah dan Ummul Masakin Roboh Akibat Angin Puting Beliung

Kepala sekolah sebelumnya menjelaskan bahwa mereka masih menunggu anggaran untuk melakukan perbaikan.

Saat ini, sepuluh Kartu Keluarga (KK) yang tinggal di sepanjang area tembok yang roboh terpaksa mengungsi ke rumah keluarga terdekat.

"Sekitar sepuluh KK telah mencari tempat tinggal sementara di rumah saudara mereka," kata Suheri.

Insiden tragis ini terjadi saat hujan deras mengguyur Kota Jambi antara pukul 14.00 hingga 15.00 WIB.

Kapolresta Jambi, Kombes Pol Eko Wahyudi, menjelaskan bahwa pada saat kejadian, anak-anak yang tinggal di dekat tembok sedang bermain di luar.

BACA JUGA:Tiang SUTM Payo Selincah Roboh, 20 Wilayah di Jambi Terdampak Pemadaman Aliran Listrik

BACA JUGA:Diduga Ngantuk, Mobil Innova Tabrak Tiang Listrik Hingga Roboh

Tembok tersebut roboh sepanjang 50 meter dengan ketinggian sekitar 4 meter, menimpa empat orang, termasuk tiga anak yang kemudian dinyatakan meninggal.

"Korban yang meninggal dunia adalah Hana (6), Sila (7), dan Hasan (16). Satu orang dewasa kini dirawat intensif di rumah sakit," jelas Eko.

Kategori :

Terkini

Minggu 22 Dec 2024 - 22:54 WIB

Dewan Ingatkan BKPSDM

Minggu 22 Dec 2024 - 22:52 WIB

Sekda Buka Rakor Natura

Minggu 22 Dec 2024 - 22:51 WIB

Pendaftaran P3K Dibuka Akhir Desember

Minggu 22 Dec 2024 - 22:49 WIB

134 Personil Amankan Natura

Minggu 22 Dec 2024 - 22:48 WIB

Konflik Lahan Berakhir Damai