JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO-DRTPM Tahun 2024 Universitas Batanghari melakukan pengabdian pengolahan ampas tebu dan bonggol jagung menjadi pakan ikan.
Ketua Tim DRTPM Tahun 2024 Universitas Batanghari, Dr. Mufidah, SE, M.Si, bersama anggota dari dosen Dr. M. Zahari, M.S, SE, M.Si dan Hasminidiarty, SE, M.Si juga melibatkan mahasiswa Universitas Batanghari, Muhammad Fathutrachman dan Hendi Saputra.
"Kami bekerja sama dengan Omah Sinau (Rumah Belajar, red), yang berlokasi di RT 24 Kelurahan Tanjungsari Kecamatan Jambi Timur. Pengabdian yang kami lakukan ini karena kami melihat banyaknya sampah ampas tebu dan bonggol jagung di kawasan wisata Gentala Arasy, lalu kami berinisiatif menjadikan ampas tebu dan jagung sebagai produk bernilai guna," ujar Ketua Tim DRTPM Unbari, Dr. Mufidah, S.E., M.Si, pada Jum’at (4/10) lalu.
Ketua Tim DRTPM tahun 2024 Universitas Batanghari menyerahkan motor listrik pencetak pakan ikan kepada owner Omah Sinau Suminah, S.Pd.,M.Sos--
Pihaknya terlebih dahulu bekerja sama dengan Camat Jambi Timur untuk mengetahui lokasi bank sampah, dan didapatkan Omah Sinau sebagai lokasi pengabdian. Terlebih, Omah Sinau bukan hanya sebagai lokasi bank sampah, tetapi juga sebagai pos pelayanan teknologi dan perpustakaan masyarakat.
"Di Omah Sinau ini ternyata sebelumnya mengalami kendala tingginya harga pakan untuk lele di kolam bioflok dan kerusakan alat pencacah. Alat ini pun menggunakan motor diesel, yang memiliki dampak saat mesin hidup, menghasilkan CO2 dan bising. Sedangkan lokasi ini juga berfungsi sebagai perpustakaan masyarakat, sehingga penggunaan mesin diesel ini kurang tepat," terangnya.
Untuk itu, pihaknya memberikan bantuan berupa modifikasi alat pencacah dengan motor listrik dan mesin pencetak pelet ikan untuk menghasilkan pakan. Omah Sinau juga telah bekerja sama dengan Pertamina, yang memberikan bantuan solar cell untuk pasokan listrik motor listrik saat digunakan.
"Proses pengabdian mahasiswa dan dosen perikanan sebelumnya kami lakukan sosialisasi pemanfaatan sampah di Gentala Arasy yang dihadiri oleh 50 orang pedagang tebu dan jagung serta forum RT se-Kecamatan Jambi Timur. Lalu, kami melakukan penyuluhan, pelatihan kolam bioflok, dan pelatihan pembudidayaan magot sebagai salah satu sumber protein bagi ikan lele. Setelah 21 hari, saat magot siap panen, maka setengahnya digunakan untuk pakan lele dan setengahnya lagi sebagai tambahan formula pakan dari limbah ampas tebu dan jagung," urainya.
Bahan pakan lele terbaru ini terdiri dari ampas tebu, bongkol jagung, ampas tahu, magot, kotoran sapi, dan vitamin yang dicacah, lalu dijemur selama 3-6 hari. Setelah itu, bahan tersebut dihaluskan menjadi tepung dan dicetak menggunakan mesin.
"Lalu dijemur lagi karena pakan yang dihasilkan masih agak lembab selama 5-6 hari. Setelah itu, pakan siap digunakan," jelasnya.
Sementara itu, Owner Omah Sinau, Suminah, S.Pd, M.Sos, mengatakan bahwa pakan yang dihasilkan dari ampas tebu dan bongkol jagung yang diteliti oleh Tim DRTPM Universitas Batanghari memiliki peluang yang cukup bagus dan memperkaya kegiatan pengabdian.
"Dengan dukungan yang diberikan, akan memperkuat kegiatan di Omah Sinau. Budidaya lele dengan pakan olahan terbaru yang bakal digunakan dapat meminimalisir biaya pakan, karena dalam budidaya ikan, pakan adalah komponen yang mahal. Bantuan yang diberikan dari Tim DRTPM Tahun 2024 Universitas Batanghari berupa motor listrik yang dikolaborasikan dengan bantuan solar cell dari Pertamina, membuat kami optimis akan semakin mempermudah pengolahan pakan," urai Suminah, S.Pd., M.Si.
Dirinya pun akan melakukan tahapan uji coba kandungan protein dan nutrisi dalam pakan tersebut, karena pakan baru ini tidak hanya harus membuat ikan lele kenyang, tetapi juga memastikan ikan dapat tumbuh dengan cepat.
"Untuk pengembangan pasokan, tergantung pada permintaan penjual pakan. Namun, terlebih dahulu kami pastikan kandungan protein dan nutrisi," tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Tim DRTPM Tahun 2024 Universitas Batanghari mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atas Hibah DRTPM Tahun 2024, serta Universitas Batanghari dan Mitra Omah Sinau. (*)