JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Tim gabungan Ditreskrimum Polda Jambi dan Unit Reskrim Polsek Bayung Lincir menggelar pra rekontruksi kematian Matnur alias Inun supir travel asal Tanjung Jabung Barat yang ditemukan meninggal dunia secara mengenaskan di Musi Banyuasin.
Pra rekontruksi dilakukan di jalan Prof Dr Sri Sudewi Maschun Sopyan, Kota Jambi yang bertepatan di depan rumah dinas walikota Jambi, pada Senin (07/20/2024).
Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudistira mengatakan, setelah mengamankan salah satu pelaku berhasil H dan barang bukti 3 handphone, 2 diantaranya milik Matnur polisi melakukan prarekontruksi.
"Dari keterangan dan bukti yang kita miliki, kita temukan bahwa kejadian perampasan kendaraan dan kekerasan yang dilakukan oleh 3 orang pelaku dilakukan di Kota Jambi," katanya, Senin (7/9/2024).
BACA JUGA:Polisi Masih Buru Terduga Pembunuh Sopir Travel
BACA JUGA:Polisi Kantongi Identitas 3 Pelaku Perampokan Sopir Travel di Jambi
Saat ini pihaknya tengah menunggu hasil gelar perkara dari Polsek Bayung Lincir dan Polres Musi Banyuasin.
"Kita sudah mengetahui peran masing-masing ketiga tersangka dari salah satu tersangka yang sudah diamankan. Kami mohon doanya tim gabungan bisa mengungkap 2 pelaku lain yang sudah kita ketahui identitasnya," ujarnya.
Dijelaskan Andri, ketiga tersangka sudah merencanakan perampasan hingga menyebabkan nyawa Matnur melayang. Sebab ada alat yang dipersiapkan oleh tiga tersangka sebelumnya.
Dari hasil pra rekontruksi, setelah korban menurunkan semua penumpang di kota Jambi. H tersangka yang telah diamankan pindah ke bangku di samping supir untuk membantu pelaku yang mengeksekusi, dilakukan saat siang hari.
"H membantu temannya yang dibelakang menjerat korban dengan lakban, sesuai dengan hasil otopsi ada jeratan di leher dan ada bekas lakban yang menutupi mata hingga mulut korban," jelasnya.
BACA JUGA:Polisi Tangkap Satu Pelaku Pembunuhan Sopir Travel di Kuala Tungkal
BACA JUGA:Identitas Tiga Terduga Pelaku Perampokan Sopir Travel di Jambi Terungkap, Ini Orangnya
Polisi memperkirakan bahwa korban dieksekusi di area depan rumah dinas walikota Jambi karena tergolong sepi dan para tersangka tidak mengenal daerah tersebut.
"Mengarah ke daerah Palembang melalui akses jalan ini, sehingga mungkin ada niat disitu melakukan eksekusi tempatnya di sini," ungkapnya.