KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci telah melakukan pemetaan wilayah-wilayah yang rawan terjadi bencana banjir dan longsor, terutama menjelang musim penghujan.
Langkah ini diambil sebagai upaya mitigasi untuk melindungi masyarakat dari potensi bencana yang dapat mengancam keselamatan dan kehidupan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kerinci, Dedi Andrizal, menjelaskan bahwa beberapa daerah di Kabupaten Kerinci secara historis sering mengalami bencana alam, terutama bencana banjir.
Salah satu kecamatan yang paling terpengaruh adalah Kecamatan Gunung Kerinci, yang menjadi langganan banjir saat curah hujan tinggi.
BACA JUGA:Penanganan Darurat Longsor di Intake Aurduri, Akan Dipasang Cerucuk Bambu
BACA JUGA:15 Pekerja Tambang Meninggal Akibat Longsor di Solok
Dedi juga menyebutkan bahwa Kecamatan Siulak Mukai hingga Kecamatan Depati Tujuh berada dekat dengan bantaran Sungai Batang Merao.
Wilayah ini rentan terhadap pergerakan tanah, terutama pada saat musim penghujan.
"Daerah Kabupaten Kerinci memiliki potensi tinggi untuk terjadi bencana, dan daerah yang sering dilanda banjir adalah yang berada di bantaran Sungai Batang Merao," ungkap Dedi.
Meskipun daerah-daerah di bantaran sungai tersebut sering mengalami banjir, Dedi mengingatkan masyarakat di kecamatan lain untuk tetap waspada terhadap potensi bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Ia menekankan pentingnya menjaga keselamatan diri dan keluarga di tengah ancaman bencana.
BACA JUGA:Waspada Longsor, Beberapa Titik di Kerinci Butuh Penanganan Segera
BACA JUGA:Longsor di Jalinsum Bungo Tak Kunjung Diperbaiki
"Warga harus senantiasa waspada jika terjadi bencana. Penting bagi mereka untuk berada di tempat yang aman dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang jika musibah bencana datang," tambahnya.
Dedi Andrizal juga mengajak masyarakat Kabupaten Kerinci untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.