Longsor di Jalinsum Bungo Tak Kunjung Diperbaiki
Jalan Lintas Sumatera KM 53 di Bungo tak kunjung diperbaiki meski sudah terjadi sejak awal tahun 2024 lalu.--
MUARA BUNGO, JAMBIEKSPRES.CO–Kerusakan jalan di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) KM 53, Dusun Sirih Sekapur, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, yang disebabkan oleh longsor pada awal tahun 2024, hingga kini belum juga diperbaiki.
Akibatnya, penyempitan jalan sering mengakibatkan kemacetan panjang, terutama di jalur menuju dan dari Sumatera Barat.
Lambatnya penanganan oleh Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Jambi menyebabkan sering terjadinya kecelakaan di ruas jalan yang telah hampir satu tahun ini masih menggunakan sistem buka-tutup.
BACA JUGA: Berkas Perkara Mafia Tanah Dinyatakan Lengkap, Penyidik Akan Limpahkan Dua Honorer ATR/BPN Bungo
BACA JUGA:Dua Pemuda Jaringan Pengedar Narkoba di Kabupaten Bungo Diamankan Polisi
Kurangnya tindakan cepat dari pemerintah dan dinas terkait menunjukkan kurangnya kepedulian terhadap kelancaran dan kenyamanan pengendara yang melintasi wilayah Kabupaten Bungo.
Pantauan wartawan di lapangan menunjukkan bahwa pengguna jalan harus menunggu antrian untuk melewati jalur darurat yang telah disiapkan oleh dinas terkait setelah longsor beberapa bulan lalu.
Sementara proyek pelebaran dan peningkatan jalan nasional di Kota Muara Bungo serta jalan menuju batas Sumatera Barat dan Kabupaten Merangin terus dikerjakan, perbaikan pada jalan longsor di KM 53 belum menunjukkan tanda-tanda akan segera dilakukan.
BACA JUGA:Penertiban PETI di Bungo Sempat Memanas, Massa Akhirnya Bakar Dua Alat Berat
BACA JUGA:Pemkab Bungo Buka 168 Formasi CPNS 2024, Ini Rincian Formasinya
Iwan, seorang warga Jujuhan, mengungkapkan keluhannya.
“Hingga saat ini, belum ada perbaikan dan kami masih menggunakan jalan darurat. Sudah hampir setahun jalan lintas Sumatera ini longsor. Kami heran mengapa pemerintah lambat menangani masalah ini.”
Ia menambahkan bahwa kondisi jalan darurat yang dibangun beberapa bulan lalu tidak hanya berdebu saat musim kemarau tetapi juga becek dan berlubang saat hujan. Hal ini terus menyebabkan penyempitan lalu lintas.