MUARA BUNGO, JAMBIEKSPRES.CO – Kondisi Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Kilometer 53, Sirih Sekapur Jujuhan, Kabupaten Bungo, masih belum diperbaiki setelah longsor yang terjadi pada Februari 2024 lalu.
Hingga kini, pihak terkait baik dari provinsi maupun pusat belum menunjukkan keseriusan dalam menangani kerusakan tersebut.
Memasuki penghujung tahun 2024, tidak ada tanda-tanda dimulainya perbaikan pada akses transportasi vital ini, yang menghubungkan berbagai wilayah di Pulau Sumatera.
BACA JUGA:Jalan Rusak Parah, Pjs Bupati Tanjabbar Janjikan Perbaikan Segera
BACA JUGA:Pemkab Batanghari Akan Bangun 2,38 KM Jalan di Mersam
Pengguna jalan yang melintasi jalur tersebut mengeluhkan kondisi jalan darurat yang kini digunakan sementara.
Mereka kesulitan melewati jalan yang bergelombang dan menyempit, sehingga hanya bisa dilalui kendaraan dari satu arah saja.
Edi, salah satu warga Jujuhan, menyatakan kekhawatirannya jika proses perbaikan terus tertunda.
“Kami masyarakat Jujuhan sangat berharap kepada pemerintah daerah, provinsi, dan nasional agar segera memperhatikan kondisi jalan ini. Ini jalan nasional, kenapa lambat sekali penanganannya? Di tempat lain ketika terjadi longsor, penanganan cepat dilakukan, tapi di sini berbeda,” keluh Edi.
BACA JUGA:Ditutup Hingga Akhir Tahun Pembangunan Box Culver di Jalan Basuki Rahmat
BACA JUGA:Jalan Tol Trans Sumatra Palembang-Jambi Ditargetkan Tersambung Akhir 2026
Ia juga menambahkan bahwa kondisi jalan semakin mengkhawatirkan seiring datangnya musim hujan.
“Jika penanganannya lamban, longsor bisa bertambah. Kalau tidak segera diperbaiki, jalan nasional ini bisa putus total,” cetusnya.
Jalan Lintas Sumatera ini merupakan urat nadi transportasi yang menghubungkan berbagai wilayah di Sumatera.
Kerusakan atau gangguan pada jalur ini akan berdampak besar pada perekonomian dan mobilitas masyarakat.