Mata yang sehat tidak hanya berarti bebas dari penyakit mata, tetapi juga memastikan fungsi penglihatan dan fungsi lainnya dalam kondisi optimal. Dr. Anna Puspitasari Bani, dokter spesialis ilmu kesehatan mata di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo, menekankan bahwa orang tua memiliki peran besar dalam mengenali dan mendeteksi kelainan mata pada anak sejak dini.
Beberapa cara untuk mendeteksi kelainan mata sejak dini termasuk memperhatikan respons anak terhadap cahaya saat bayi dan memeriksa bola mata anak untuk melihat apakah ada kejanggalan, seperti juling atau bercak putih.
Selain itu, orang tua perlu memperhatikan posisi kepala anak saat menonton TV atau menggunakan gawai, terutama jika anak cenderung melakukannya dari jarak dekat.
Di era modern ini, paparan terhadap ponsel pintar atau gawai sangat umum, namun dampak dari penggunaan layar terhadap kesehatan mata cukup signifikan.
Oleh karena itu, orang tua disarankan untuk menerapkan metode pencegahan sejak dini, seperti memastikan pencahayaan layar gawai tidak terlalu terang dan menghindari kebiasaan membaca sambil tidur.
Jika anak harus menggunakan gawai untuk tugas, disarankan menggunakan monitor komputer yang berjarak sekitar 60 cm agar mata lebih rileks, dibandingkan dengan penggunaan layar ponsel yang biasanya berjarak 30 cm.
Orang tua juga disarankan untuk menjaga asupan makanan sehat, termasuk sayuran, buah-buahan, dan protein hewani.
Rutin mengunjungi dokter mata minimal setahun sekali sangat dianjurkan, agar orang tua tidak terlambat menangani masalah kesehatan mata anak.
Gangguan kesehatan mata dapat menurunkan produktivitas dan memengaruhi masa depan anak, sehingga menjaga kesehatan mata sejak dini adalah investasi yang penting untuk generasi mendatang. (*)