Prabowo: Silakan Keluar dari Pemerintahan Jika Tak Dukung Program Makan Bergizi
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka (kiri) didampingi Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO– Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa para menteri dan kepala lembaga di Kabinet Merah Putih dipersilakan keluar dari pemerintahan jika tidak mendukung program Makan Bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil.
Dalam arahannya pada Sidang Kabinet Paripurna perdana, yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, Prabowo menekankan pentingnya program tersebut sebagai bagian dari kebijakan strategis pemerintah.
BACA JUGA:Prabowo Beri Wewenang Menteri Copot Pejabat yang Tidak Bekerja Keras
BACA JUGA:Prabowo Capai Popularitas Tertinggi, Survei LSI Denny JA Mengungkap
"Saya pertaruhkan kepemimpinan saya. Program makan bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil ini adalah strategis. Jika ada yang tidak mendukung, silakan keluar dari pemerintahan yang saya pimpin," ujar Prabowo.
Ia mengajak seluruh jajaran kabinet untuk bekerja sama dalam tim demi mewujudkan rencana besar kebangkitan bangsa melalui program ini.
Presiden juga meminta Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, serta seluruh kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan program tersebut berjalan tepat sasaran dan terukur.
Prabowo menyatakan bahwa kesulitan dalam pelaksanaan program ini bukan alasan untuk mundur dan meminta para menteri untuk tidak gentar menghadapi tantangan.
BACA JUGA:Ekonom Ingatkan Prabowo Atasi Masalah Penurunan Kelas Menengah
BACA JUGA:Presiden Prabowo Bentuk Badan Haji dan Umrah Terpisah dari Kemenag
Meski mendengar ada pihak yang meragukan kemampuan kabinetnya untuk merealisasikan program ini, Prabowo yakin pemerintahannya dapat mengelola dan mengalokasikan dana dengan baik demi mencapai target.
"Saya tidak bilang ini selesai dalam 1 minggu, 2 minggu, atau 3 bulan. Kita bukan Nabi Sulaiman, tapi kita bisa berhitung, mengelola, mengalokasi dana, dan mengerahkan sumber daya untuk mencapai target," tegas Prabowo. (*)