Presiden Prabowo Bentuk Badan Haji dan Umrah Terpisah dari Kemenag
Kepala Badan Haji dan Umroh Mochamad Irfan Yusuf saat menyampaikan keterangan usai hadir di pelantikan lima kepala badan khusus dan enam wakil kepala badan di Istana Negara--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Presiden Prabowo Subianto mengumumkan pembentukan Badan Haji dan Umrah sebagai lembaga mandiri yang terpisah dari Kementerian Agama (Kemenag).
Langkah ini bertujuan agar pemerintah dapat lebih fokus dalam meningkatkan penyelenggaraan ibadah ke Tanah Suci yang aman dan nyaman.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf, setelah pelantikan lima kepala badan khusus dan enam wakil kepala badan di Istana Negara Jakarta.
BACA JUGA:Kontroversi Pembentukan Kementerian Haji, Antara Beban Birokrasi dan Pelayanan Optimal
BACA JUGA:Pemerintah Baru Diminta Bentuk Kementerian Haji dan Umrah
"Harapan Bapak Presiden, tahun depan kita bisa benar-benar mandiri sebagai badan penyelenggara haji. Banyak harapan yang disampaikan untuk pelaksanaan ibadah haji," ungkap Irfan.
Ada dua misi utama yang diusung Irfan dan jajaran untuk memenuhi harapan Prabowo terkait perbaikan layanan haji dan umrah.
Pertama, memastikan seluruh jamaah berangkat dengan aman. Kedua, memberikan kenyamanan selama pelaksanaan ibadah di Tanah Suci.
Untuk mewujudkan kenyamanan dalam ibadah haji dan umrah, Prabowo menugaskan Badan Haji dan Umrah untuk merealisasikan perkampungan haji bagi jamaah Indonesia di Tanah Suci.
BACA JUGA:Masa Tunggu Jamaah Haji Jambi 31 Tahun, Daftar Tunggu Capai 84.336 Orang
BACA JUGA:KPK Siap Usut Dugaan Gratifikasi dalam Pengisian Kuota Haji Khusus
"Bapak Presiden berharap Indonesia memiliki perkampungan haji sendiri di Tanah Suci, sehingga semua kegiatan jamaah haji dan umrah dapat terlokalisir di satu tempat," tambahnya.
Terkait tugas untuk memastikan perjalanan yang aman, Irfan mengatakan bahwa pihaknya akan mengumpulkan hasil evaluasi dari kegiatan haji dan umrah pada tahun-tahun sebelumnya.
"Tentu, setelah setiap musim haji, akan ada evaluasi. Menurut Bapak Presiden, kenyamanan dan keamanan jamaah perlu ditingkatkan," jelasnya.