JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO - Dokter spesialis penyakit dalam, dr. R.M. Suryo Anggoro. K.W, Sp.P.D, Subsp. R, mengungkapkan bahwa artritis reumatoid yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko komplikasi, termasuk pada jantung.
Dia menjelaskan, gejala umum artritis reumatoid yang tidak mendapatkan penanganan medis dapat berupa deformitas sendi, seperti jari-jari yang terlihat bengkok.
Dalam beberapa kasus, peradangan sendi juga bisa menyebar ke organ lain, seperti mata dan paru-paru.
“Peradangan ini dapat menyebabkan komplikasi di luar sendi, termasuk peradangan pada mata dan paru-paru, meskipun itu lebih jarang,” ujarnya dalam diskusi daring yang dipantau di Jakarta.
BACA JUGA:Mengenal Rehabilitasi Kardiovaskular untuk Pemulihan Pasien Jantung
BACA JUGA:Olahraga Santai Disarankan bagi Penderita Penyakit Jantung
Lebih lanjut, Suryo menjelaskan bahwa komplikasi jantung terjadi ketika peradangan menyebar ke pembuluh darah, menyebabkan arteriosklerosis atau pengerasan pembuluh darah yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
“Zat radang dapat menyebabkan pembuluh darah mengalami pengerasan, sehingga risiko serangan jantung bagi pasien artritis reumatoid menjadi lebih besar,” paparnya.
Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya pengobatan segera saat gejala artritis reumatoid mulai dirasakan, agar tidak menimbulkan komplikasi lebih lanjut.
Artritis reumatoid sendiri adalah kondisi radang sendi yang disebabkan oleh proses autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang tubuhnya sendiri.
BACA JUGA:Deteksi Kelainan Jantung Janin Bisa Dilakukan Sejak Trimester Pertama
BACA JUGA:Jenis-Jenis Penyakit Jantung Kardiomiopati dan Gejalanya
Nyeri sendi pada penderita biasanya lebih terasa saat istirahat atau setelah bangun tidur. Seiring waktu, gejala akan berkembang menjadi pembengkakan sendi dengan kemerahan dan suhu yang meningkat saat disentuh.
“Gejala artritis reumatoid biasanya berkembang secara bertahap, bukan secara mendadak, dan dapat menyerang banyak sendi,” tuturnya. (*)