Perawatan Lupus pada Usia Lanjut Dengan Risiko Pengentalan Darah

Ilustrasi autoimun kulit (ANTARA/Shutterstock/Liga Cerina) --

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat menyebabkan sindrom phospholipid atau pengentalan darah yang meningkatkan risiko stroke pada penderita usia lanjut.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi klinik Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Heru Sundaru Sp.PD K-AI, menjelaskan bahwa penderita lupus dengan sindrom phospholipid harus mengonsumsi obat pengencer darah seumur hidup untuk mengurangi gejala lupus.

"Ini bisa dicegah dengan pengenceran darah seumur hidup jika bisa mengendalikan lupus, hidup dengan lupus harus seumur hidup ini akan mengurangi kejadian lupus," katanya dalam webinar bersama RS Medistra yang diikuti di Jakarta, Rabu.

Heru menuturkan bahwa sindrom kekentalan darah sering muncul pada usia di atas 50 hingga 60 tahun, yang umumnya mengalami stroke akibat diabetes dan hipertensi.

Namun, jika terjadi pada usia muda, terutama pada wanita, hal ini patut dicurigai sebagai tanda anti-phospholipid sindrom atau sindrom kekentalan darah yang juga sering dialami oleh penderita lupus.

Gejala pengentalan darah pada penderita lupus bisa terlihat dengan tanda seperti kuku pucat, kebiruan, gangguan pada organ paru dan ginjal, atau keguguran berulang pada wanita hamil akibat aliran darah ke janin yang terganggu.

Selain pengentalan darah, stroke juga sering dialami oleh wanita di usia setelah menopause akibat kekurangan vitamin D.

Heru menyarankan agar vitamin D dikonsumsi untuk mencegah stroke, namun juga menekankan pentingnya menghindari berbagai faktor risiko, seperti hipertensi dan demensia, yang juga bisa menyebabkan stroke.

"Vitamin D bisa mencegah, tetapi banyak faktor lain seperti darah tinggi dan alzheimer juga berperan. Jika kekurangan vitamin D, sebaiknya diberi suplemen untuk mencegah kerusakan," ujarnya.

Selain pengobatan dan suplemen, olahraga juga menjadi cara penting untuk mengurangi risiko stroke dan menjaga kesehatan tubuh pada penderita lupus.

Heru menyarankan olahraga ringan yang tidak berlebihan sambil menghindari paparan sinar matahari langsung, yang bisa memperburuk gejala lupus pada kulit.

"Semua jenis olahraga baik untuk penderita lupus, kecuali jika berlebihan atau terkena sinar matahari. Olahraga bisa dilakukan sebelum jam 10 pagi atau setelah jam 5 sore untuk mengurangi paparan sinar matahari," tutupnya.

Dengan pengobatan rutin, olahraga, dan pengelolaan gaya hidup yang sehat, risiko pengentalan darah dan stroke pada penderita lupus dapat ditekan lebih awal. (*)

Tag
Share