JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi memutuskan memperpanjang status Siaga Karhutla. Yang semula berakhir pada 31 Oktober menjadi hingga November mendatang.
Hal ini diakui Pjs Gubernur Jambi Sudirman. Menurutnya, alasan perpanjangan karena BMKG menyatakan masih terbuka potensi kemarau beberapa waktu kedepan.
"Oleh karena itu dari (satgas karhutla) disepekati perpanjangan status hingga November," kata Sudirman (22/10).
Dikatakannya, potensi cuaca hujan masih belum merata di daerah. Sehingga berpotensi menyebabkan potensi kemarau di beberapa kabupaten/kota.
BACA JUGA:Infrastruktur, Karhutla, Kesehatan Hingga Batu Bara
BACA JUGA:Pertimbangkan Cabut Status Siaga, Jika Tak Ada Karhutla Dua Pekan Kedepan
"Meski demikian kepada kabupaten/kota juga kita ingatkan curah hujan yang tinggi di sebagian daerah selain potensi masih bisa kemarau ini," terangnya.
Ia mengakui pertimbangan lain, perpanjangan status lantaran jika status dicabut pada Oktober dan karhutla datang lagi setelahnya maka sulit lagi diperoleh anggaran dan luar (BNPB,red).
Lebih lanjut Ia menyatakan pihaknya harus menyelesaikan status Karhutla hingga November baru akan melihat kemungkinan penaikan status hidrometeorogi (banjir dan tanah longsor).
"Seiring dengan itu kami juga sudah bersurat ke kabupaten/kota agar memantau infrastruktur yang rawan terdampak hujan lebat atau longsor sebagai persiapan sebelum status lainnya nanti," akunya.
Dari data terakhir yang didapat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi pertengahan oktober ini terdapat lebih dari 1.078,50 Ha lahan yang hangus terbakar.
Dari jumlah itu jenis lahan yang terbakar didominasi lahan mineral 54,93 persen.
"Lalu Gambut sebanyak 45,07 persen, sedangkan untuk kawasan sebanyak 99,95 persen didominasi APL yakni lahan masyarakat atau lahan kosong. Sedangkan untuk sisanya kawasan hutan terbakar 0,05 persen," sampainya.
Daerah dengan luas terbanyak terbakar saat ini terdapat di Kabupaten Muaro Jambi sebanyak 389,36 Ha, didalamnya 386 Ha merupakan lahan gambut.
Lalu kabupaten terbanyak kedua yakni 293,10 Ha yang didominasi lahan mineral sebanyak 242 Ha.