Bahlil menuturkan, saat itu dirinya tak mau melawan Presiden RI terpilih Prabowo Subianto.
Karena itu, Golkar memutuskan untuk mengompensasi kursi Ketua MPR RI yang seharusnya milik partai berlogo pohon beringin itu kepada Gerindra.
"Kita, kan, enggak bisa lawan Presiden, Pak. Kalau kita lawan Presiden, repot kita semua, kan. Terkecuali, kita ubah doktrin karya kekaryaan, itu baru bisa. Selama itu doktrin masih ada, ya enggak bisa kita ubah," pungkasnya. (gwb)
Kategori :