JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Pengelola Tol Bayung Lencir-Tempino (Baleno) Seksi 3 menjaga kualitas jalan tol dan mengantisipasi kecelakaan yang disebabkan oleh kendaraan bermuatan berlebih atau Over Dimensi Overload (ODOL).
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim menyatakan bahwa pihaknya menjaga kualitas jalan tol dan mengantisipasi kecelakaan yang disebabkan oleh kendaraan bermuatan berlebih atau Over Dimensi Overload (ODOL).
Hutama Karya juga mendukung aparat penegak hukum dengan menerapkan tindakan tegas kepada pengendara yang putar balik kendaraan ODOL dan tidak mengizinkannya masuk ke ruas tol.
“Langkah ini diambil untuk melindungi infrastruktur jalan agar tetap berfungsi optimal serta menjamin keselamatan seluruh pengguna jalan. Dengan kebijakan ini, Hutama Karya berkomitmen menjaga kelayakan jalan tol dan menciptakan perjalanan yang aman dan nyaman bagi semua pengendara,” katanya kepada Jambi Ekspres.
BACA JUGA:22 Ribu Kendaraan Selama 5 Hari Melintas di Tol Baleno Seksi 3
BACA JUGA:Kejar SK Operasional Menteri PUPR, Peresmian Jalan Tol Baleno Seksi 3 Kemungkinan Ditunda
Adapun dari sisi efisiensi, tol ini memberikan perubahan signifikan bagi masyarakat, sebelum jalan tol ini beroperasi, perjalanan dari Bayung Lencir ke Tempino membutuhkan waktu sekitar 2 jam kini, perjalanan tersebut hanya memakan waktu 25 menit.
Selain itu, kata Adjib, pihaknya memastikan keamanan tol Baleno seksi 3 dengan menyediakan armada memadai, dan melarang kendaraan yang over kapasitas untuk melintas di dalam Tol.
Adjib mengatakan saat ini, terdapat dua gerbang tol yang telah beroperasi, yaitu Gerbang Tol (GT) Muaro Sebapo dan GT Bayung Lencir.
Dua gerbang tol tersebut juga dilengkapi berbagai fasilitas penunjang, seperti 10 overpass, 4 underpass, serta masing-masing dua interchange.
Fasilitas tersebut dilengkapi guna menjamin kelancaran arus lalu lintas dan memudahkan akses ke berbagai titik di sepanjang ruas tol.
“Sebagai bentuk komitmen untuk menjaga keamanan di sepanjang jalan tol, Hutama Karya juga menyiagakan 12 armada operasional dan 215 personil siaga, sistem pemantauan yang terintegrasi dengan 66 CCTV berteknologi dua mata kamera dan 4 Variable Message Sign (VMS) memberikan informasi real-time kepada pengguna, memastikan keselamatan dan kenyamanan,” ujar Adjib. (*)