JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO-Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jambi mencatat besaran penerimaan negara yang diperoleh sampai dengan posisi September 2024 telah mencapai Rp5,80 triliun.
Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi Jambi Burhani AS di Jambi, Minggu, mengatakan pendapatan negara sudah terealisasi sebesar 68,12 persen dari target sebesar Rp8,52 triliun.
Penerimaan negara terbesar masih didominasi oleh pajak pertambahan nilai (PPN).dan pajak penghasilan non migas. PPN Jambi sampai 30 September 2024 sudah terealisasi Rp2,71 triliun dengan total target Rp3,81 triliun.
Sementara itu pajak penghasilan non migas sudah mencapai Rp2,04 triliun atau mencapai 61,99 persen dari total target selama setahun yang mencapai Rp3,30 triliun.
BACA JUGA:BRI Tingkatkan Akses Keuangan Digital di Jambi
BACA JUGA:Indonesia Berperan Penting dalam Ekosistem Pengelolaan Keuangan Haji
Burhani menyebutkan total target pendapatan pajak sebesar Rp7,54 triliun dan target pendapatan bea cukai sebesar Rp379,93 miliar dan target pendapatan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp596,51 miliar. Adapun total realisasi PNBP mencapai Rp730,97 miliar.
"PNBP sudah terealisasi lebih dari 100 persen per 30 September 2024," katanya.
Realisasi bea masuk mencapai Rp8,26 miliar dari target Rp11,1 miliar, dan realisasi bea keluar sebesar Rp76,27 miliar dari total target Rp368,79 miliar.
Burhani menyebutkan tiga sektor berkontribusi tertinggi pendapatan antara lain perdagangan besar dan eceran sebesar Rp1,32 triliun berkontribusi sebesar 23,33 persen.
Selanjutnya industri pengolahan sebesar Rp1,18 triliun dan administrasi pemerintahan sebesar Rp958,88 miliar. Administrasi pemerintahan ini sangat dipengaruhi oleh pembangunan jalan tol.
Sementara itu Burhani menyebutkan dari sisi perdagangan internasional kontribusi komoditi devisa tertinggi dari Geragai Oil (sektor migas) sebesar 255,22 juta dolar AS atau 34,08 persen dari total devisa ekspor Provinsi Jambi.
Berikutnya kontribusi dari kelompok lapangan usaha industri pengolahan menghasilkan 322,93 juta dolar AS atau sebesar 43,13 persen dari eksportasi antara lain karet alam cangkang kelapa sawit dan tisu. (ant)