JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO- Sebanyak delapan Tempat Pemungutan Suara (TPS) Kota Jambi terindentifikasi rawan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Tingkat kerawanan itu terkait dengan keamanan, ketertiban dan juga rawan PSU.
Ketua Bawaslu Kota Jambi Johan Wahyudi mengatakan bahwa hal ini berkaca dari pelaksanaan Pemilu 2024 dan juga Pilkada 2020. "Berkaca pada pemilu 2024 itu TPS di Payo Lebar Jelutung, TPS di wilayah 16, TPS di Pematang Sulur dan Penyengat Rendah kecamatan Telanaipura, TPS di Simpang Rimo dan Bagan Pete Kecamatan Alam Barajo," ungkap Johan, Selasa (19/11) kemarin.
Menurutnya, delapan TPS ini akan menjadi perhatian Bawaslu Kota Jambi, termasuk juga TPS yang sebelumnya pernah PSU yang juga menjadi perhatian Bawaslu.
Ia mengatakan bahwa sejumlah TPS tersebut dianggap rawan karena ada persoalan pada saat penghitungan suara pada Pemilu 2024 lalu, bahkan kasus yang mengarah kepada pidana.
Selain TPS yang rawan keamanan dan ketertiban, Bawaslu juga memberikan perhatian terhadap TPS-TPS yang rawan banjir. Pada TPS yang masuk dalam kategori rawan ini Bawaslu Kota Jambi menginstruksikan ke pengawas di tingkat bawah agar melakukan pengawasan dan pencegahan dengan ketat.
"Kita instruksikan kebawah untuk benar benar melakukan pengawasan dan pencegahan, dan kita juga terakhir minta Panwascam dan PPK berkoordinasi untuk memberikan pelatihan yang maksimal untuk jajaran kita yang ada di bawah," katanya.
Sebelumnya, Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jambi telah melakukan pemetaan 11 daerah di Jambi dengan tingkat kategori rawan pada Pilkada 2024. Pemetaan itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya hal yang tidak diinginkan di Pilkada.
"Dalam rangka menyukseskan Pilkada serentak pada 27 November 2024 ini maka perlunya kesiapan yang luar biasa. Dan kita sudah lakukan pemetaan terhadap daerah mana saja yang nilai indeks kerawanan pilkadanya tinggi, sedang dan rendah," kata Ketua Bawaslu Jambi Wein Arifin.
Wein menyebut, indeks kerawanan pilkada (IKP) itu sebelumnya sudah dipaparkan oleh Bawaslu RI pada 2022 lalu. Dalam pemaparan ada beberapa daerah di Jambi yang punya tingkat kerawanan pilkada yang tinggi.
"Rawan di sini bukan dalam konteks keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) ya, tapi dalam kontek pemilu seperti kerawanan dalan kontestasi, partisipasi masyarakat dan penyelenggaraan pemilu," ujarnya.
Kata Wein, dengan adanya data IKP ini dapat membantu sebagai bentuk peringatan dini. Tentunya dengan data IKP itu pihak Bawaslu juga akan mewanti-wanti agar tingkat kerawanan pilkada bisa dilakukan mitigasi.
"Kita berharap agar pemilu nanti, aman damai dan berjalan sangat lancar. Kita harus juga memahami potensi kerawanan yang dapat mengganggu proses pemilihan yang demokratis," pungkasnya. (*)