JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Indonesia diproyeksikan akan menikmati bonus demografi pada 2045, bertepatan dengan peringatan 100 tahun kemerdekaan.
Momen ini diharapkan menjadikan Indonesia negara maju dengan kualitas hidup dan produktivitas masyarakat yang tinggi.
Namun, visi tersebut membutuhkan upaya serius sejak dini, khususnya dalam memastikan generasi muda sehat secara fisik dan mental.
Seribu Hari Pertama Kehidupan
Salah satu fondasi penting menuju Indonesia Emas adalah perhatian pada 1.000 hari pertama kehidupan anak, yang mencakup masa kehamilan hingga usia dua tahun.
Periode ini dikenal sebagai masa emas pertumbuhan anak, di mana otak dan tubuh berkembang pesat.
Dokter Spesialis Anak, Hari Wahyu Nugroho, menegaskan pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak selama periode ini.
"Jika stunting tidak dicegah selama 1.000 hari pertama, dampaknya sulit diperbaiki hingga dewasa," ujarnya dalam sebuah webinar.
Stunting, yang disebabkan oleh kurang gizi kronis, masih menjadi tantangan besar.
Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) menunjukkan angka stunting berada di 27,67 persen pada 2019, jauh di atas ambang batas 20 persen yang ditetapkan WHO.
Pemerintah menargetkan penurunan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024 melalui berbagai intervensi, seperti edukasi gizi, peningkatan sanitasi, dan pola asuh yang baik.
Kesehatan Mental Anak
Selain fisik, kesehatan mental anak juga mendapat perhatian khusus. Anak yang mengalami stunting berisiko lebih tinggi terhadap kecemasan, depresi, dan masalah psikososial.
"Stunting berdampak pada kemampuan kognitif anak, yang akhirnya memengaruhi produktivitas mereka di masa depan," ujar Piprim Basarah Yanuarso, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
IDAI juga menyerukan peningkatan kesadaran orang tua tentang pentingnya vaksinasi dan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Ini penting untuk mencegah penyakit menular yang rentan terjadi di lingkungan sekolah atau asrama, seperti hepatitis A, cacar air, dan penyakit kaki, tangan, dan mulut.
Bonus Demografi dan Visi Indonesia Emas
Bonus demografi pada 2045 memberikan peluang sekaligus tantangan. Generasi muda yang kompetitif secara global hanya dapat dicapai dengan memastikan kesehatan dan pendidikan mereka sejak dini.
Pemerintah melalui Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 2018-2024 terus mendorong intervensi lintas sektor, termasuk pendampingan ibu hamil, akses pangan bergizi, serta edukasi masyarakat.
Mewujudkan generasi emas yang sehat dan berkualitas bukanlah sekadar mimpi. Ini adalah investasi jangka panjang yang akan menentukan posisi Indonesia di kancah global.
Dengan langkah nyata saat ini, generasi mendatang diharapkan mampu membawa Indonesia menjadi negara maju pada 2045. (*)