DENPASAR, JAMBIEKSPRES.CO- Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, mendorong pentingnya investasi ide dalam upaya menumbuhkan ekonomi Indonesia.
Hal ini disampaikan Stella dalam pembukaan lokakarya ilmiah di Denpasar, Kamis (28/11), di mana ia mengungkapkan adanya pemahaman keliru terkait investasi yang sering kali hanya dikaitkan dengan pemanfaatan sumber daya alam (material).
“Memang, investasi sumber daya material penting, tetapi jika hanya mengandalkan itu, kita tidak akan menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Stella, yang juga seorang Profesor Psikologi Kognitif di Tsinghua University, China.
Stella menjelaskan bahwa ada dua alasan utama mengapa investasi berbasis sumber daya material tidak dapat berkelanjutan. Pertama, keterbatasan sumber daya material yang dapat habis seiring waktu, dan kedua, adanya hukum penurunan marginal (diminishing marginal return) yang menyatakan bahwa peningkatan investasi tidak selalu berbanding lurus dengan hasil yang diperoleh.
Berbeda dengan sumber daya material, lanjut Stella, ide tidak terpengaruh oleh penurunan hasil marginal. Ide memiliki keunikan karena dapat dibagikan tanpa mengurangi nilainya, bahkan ketika dua ide digabungkan, sering kali dapat menghasilkan ide baru yang lebih besar nilainya.
“Dengan demikian, investasi pada ide menjadi penting untuk menumbuhkan ekonomi Indonesia,” tegasnya.
Menurut Stella, hal ini sejalan dengan target Presiden RI, Prabowo Subianto, yang menginginkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga delapan persen. Selain itu, investasi ide juga relevan dengan upaya hilirisasi yang menjadi fokus pemerintahan Presiden Prabowo. Proses hilirisasi, kata Stella, memerlukan tidak hanya sumber daya material, tetapi juga ide-ide inovatif yang dapat mendorong terciptanya inovasi.
Salah satu langkah yang dapat ditempuh, menurut Stella, adalah memanfaatkan perguruan tinggi sebagai mesin ekonomi. Di perguruan tinggi, lanjutnya, terdapat proses pengembangan pemikiran kreatif, penelitian inovatif, dan teknologi baru yang akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi.
“Pendidikan tinggi, penelitian, dan kolaborasi antara dunia akademik dan industri adalah hal yang sangat penting untuk menciptakan ekosistem inovasi yang mendukung perekonomian Indonesia,” pungkas Stella Christie. (*)