JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO– Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menekankan pentingnya kesiapan Indonesia dalam mengadopsi kecerdasan buatan (AI) untuk memanfaatkan potensi ekonomi yang ditawarkan oleh teknologi tersebut.
Ia menyatakan bahwa langkah ini penting untuk mengoptimalkan pemanfaatan AI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
"Paparan tadi mengingatkan kita betapa pentingnya kita menyiapkan diri untuk merangkul AI, bersiap untuk AI, dan mengoptimalkan kecerdasan artifisial sepenuhnya," ujar Meutya di Jakarta.
Meutya mengutip studi dari PwC yang memproyeksikan kecerdasan buatan dapat memberikan kontribusi hingga 1 triliun dolar AS atau sekitar Rp15,9 kuadriliun terhadap produk domestik bruto (PDB) kawasan ASEAN pada 2030.
Dari angka tersebut, Indonesia diperkirakan berpotensi memperoleh sekitar 366 miliar dolar AS atau Rp5,8 kuadriliun, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga 18,8 persen.
"Angka ini jauh melampaui target pertumbuhan ekonomi nasional yang ditetapkan Presiden Prabowo Subianto sebesar 8 persen. Jika kita dapat mengadopsi teknologi ini dengan baik, target tersebut dapat tercapai," kata Meutya.
Meutya juga menambahkan bahwa Presiden Prabowo telah menegaskan bahwa transformasi digital merupakan langkah strategis untuk mengatasi ketimpangan digital dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Tujuan jangka panjangnya adalah menjadikan Indonesia sebagai negara berpenghasilan tinggi pada 2034.
Selain itu, Menkomdigi menyampaikan bahwa kerja sama antara Kementerian Komunikasi dan Digital dengan Microsoft melalui program elevAIte Indonesia sejalan dengan visi Presiden.
"Program ini bertujuan untuk membekali generasi muda dengan keterampilan AI yang sesuai dengan kebutuhan industri dan masyarakat," tambah Meutya. (*)