Anggie menambahkan bahwa bercanda seharusnya bisa menjadi sarana untuk menciptakan suasana yang menyenangkan, bukan malah menyakiti orang lain. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kepekaan terhadap reaksi orang lain dan menunjukkan empati.
Untuk penerima candaan yang merasa tidak nyaman atau merasa candaan tersebut sudah melampaui batas, Anggie menyarankan agar mereka dengan sopan menegur pelaku bercanda. Ini penting agar mereka tidak merasa terbebani dengan perasaan tidak nyaman yang ditimbulkan oleh candaan tersebut.
“Jika Anda merasa terganggu oleh candaan tersebut, jangan ragu untuk menyampaikan perasaan Anda dengan sopan kepada pelaku. Hal ini bisa mencegah terjadinya ketegangan yang lebih besar dan memberikan pemahaman kepada pelaku bahwa candaan tersebut sudah tidak sesuai,” ujar Anggie.
Selain itu, Anggie juga menyarankan untuk tidak terlalu terbawa perasaan dengan candaan yang tidak mengenakkan. Fokuslah pada pengembangan rasa percaya diri dan berlatih untuk lebih toleran terhadap humor, sehingga candaan yang dilontarkan tidak mudah merusak perasaan atau mempengaruhi kondisi mental.
Candaan memang bisa menjadi cara untuk menghilangkan ketegangan dan menciptakan suasana yang lebih santai. Namun, jika tidak dikelola dengan bijak, candaan bisa menimbulkan dampak psikologis yang cukup besar bagi orang yang menjadi objeknya. Oleh karena itu, menjaga batasan dalam humor, menunjukkan empati, serta memahami konteks dan situasi sangatlah penting agar bercanda tetap menjadi sarana positif dalam hubungan sosial. (ant)