Tertawa Bersama atau Terluka? Pentingnya Empati dalam Bercanda

Ilustrasi dua orang mengobrol. (ANTARA/Pexels)--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Psikolog klinis dari Universitas Padjajaran, Anggie Harmalia, M.Psi, mengungkapkan bahwa candaan yang sudah melewati batas bisa berdampak buruk terhadap psikologis seseorang yang menerimanya.
"Dampak dari candaan yang tidak pada tempatnya bisa menurunkan rasa percaya diri, memicu stres, kecemasan, hingga tekanan psikologis lainnya," kata Anggie saat dihubungi ANTARA, Kamis.
Menurut Anggie, seorang yang merasa tersinggung dengan candaan tersebut dapat mengembangkan perilaku menghindar dari orang lain, yang akhirnya dapat mengganggu hubungan sosial dan bahkan menyebabkan trauma psikologis.
Candaan yang melewati batas, lanjutnya, umumnya mencakup hal-hal yang menghina fisik, intelektual, atau status sosial seseorang.

BACA JUGA:Psikolog Sarankan Orangtua Atur Jadwal Anak Main Pakai Gawai

BACA JUGA:Psikolog Kemukakan Faktor-Faktor Pemicu Fenomena Efek Lipstik

Selain itu, candaan yang diucapkan di luar konteks atau kepada orang yang tidak terlalu akrab juga bisa menyebabkan dampak yang sama.

Lebih lanjut, candaan yang mengandung stereotip berdasarkan gender, ras, agama, atau kondisi sosial juga bisa dianggap sebagai bentuk candaan yang tidak empatik.
"Jika penerima candaan terlihat tidak nyaman, namun pelaku tetap melanjutkan candaan tersebut, itu bisa menjadi indikasi bahwa pelaku tidak peka terhadap perasaan orang lain," tambahnya.
Untuk mencegah dampak buruk dari candaan yang melewati batas, Anggie menyarankan agar kita menghindari tema-tema sensitif seperti trauma atau pengalaman tidak menyenangkan seseorang, serta menghindari topik-topik seperti ras, agama, atau kekurangan fisik dalam bercanda.

Penting juga untuk menyesuaikan candaan dengan tingkat keakraban antara pemberi dan penerima candaan.
"Usahakan bercanda dalam situasi yang tepat, dengan memahami konteks dan situasi. Peka terhadap reaksi orang yang diajak bercanda adalah langkah penting agar candaan tetap mengedepankan empati," ujarnya.
Anggie juga menyarankan agar jika seseorang merasa tidak nyaman dengan candaan yang dilontarkan, mereka bisa menegur pelaku dengan cara yang sopan.

Selain itu, cara lain untuk menghindari dampak buruk adalah dengan mengalihkan perhatian dari candaan tersebut, serta fokus pada pengembangan rasa percaya diri dan toleransi terhadap humor.
"Untuk menjaga hubungan sosial yang sehat, penting untuk selalu menjaga batasan dalam bercanda dan memastikan bahwa candaan yang disampaikan tidak menyakiti perasaan orang lain," tutup Anggie. (*)

Tag
Share